Dilansir dari GB News, Selasa, 9 November 2021, para murid di sekolah dasar tersebut ambil bagian dalam kampanye ‘Pakai rok ke sekolah’ di sekolah mereka. Langkah ini mengikuti inisiatif Spanyol ‘La ropa no tiene género’, diterjemahkan sebagai ‘Pakaian tidak memiliki gender’.
Inisiatif tersebut lahir dari seorang anak laki-laki berusia 15 tahun yang dirujuk ke psikolog karena memakai rok dalam kegiatan belajar mengajar. Murid di Castleview pun menyusun ide, melihat murid dan guru sama-sama mengenakan rok untuk mengekspresikan dukungan mereka untuk kesetaraan gender.
Seorang guru di sekolah tersebut, Miss White menekankan, anak-anak yang tidak ingin berpartisipasi bebas untuk: “Kami sama sekali tidak ingin memaksa siapapun untuk mengenakan sesuatu yang tidak mereka sukai, namun kami berharap banyak dari kalian akan menyukainya dan ingin membantu menyebarkan pesan penting kami. Celana di bawah rok diperbolehkan!”
Kampanye tersebut disebut telah memecah belah para orang tua dengan beberapa memuji gagasan itu, namun yang lain dengan tegas menentangnya. Salah satu dari mereka mengatakan: “Ah baguslah sekolah itu akhirnya ditutup. Castleview memalukan bagimu.”
“Sudah cukup buruk bahwa sampah ini didorong ke tingkat yang lebih tinggi, tetapi sekolah dasar? Anak-anak dalam perawatan kalian membutuhkan pendidikan akademis,” cuit orang tua dalam unggahan Twitter.
Namun, orang tua lain menjawab: “Anak-anak saya bersekolah di sekolah yang luar biasa ini. Mereka tidak kacau.”
Seorang juru bicara Dewan Edinburgh pun mengatakan: “Sebagai ibu kota Skotlandia, kami berkomitmen penuh untuk mempromosikan kesetaraan dan keragaman, dan ingin meningkatkan rasa hormat, toleransi, dan pengertian terutama di sekolah kami.”
“Kami ingin memastikan semua sekolah kami inklusif dan Castleview melakukan banyak pekerjaan positif untuk mempromosikan kesetaraan di semua kelompok tahun mereka,” pungkasnya. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News