Kelabang raksasa berkepala merah. (Foto: Texas Parks and Wildlife Department via Twitter)
Kelabang raksasa berkepala merah. (Foto: Texas Parks and Wildlife Department via Twitter)

Kelabang Raksasa Berkepala Merah Hebohkan Netizen

Willy Haryono • 12 Juli 2015 13:00
medcom.id, Texas: Pengguna internet terkejut saat Departemen Taman dan Alam Liar Texas mengunggah foto seekor kelabang raksasa berkepala merah di akun medis sosialnya.
 
Meskipun hewan ini tidak terlalu mengancam jiwa manusia, para netizen yang melihatnya terintimidasi jumlah kaki dan warna menyala terang.
 
Kelabang raksasa berkepala merah (Scolopendra heros), yang dapat ditemukan di beberapa wilayah di selatan Amerika Serikat dan utara Meksiko, kerap mengejutkan orang yang melihatnya.

Dalam artikel yang dirilis majalah TP&W pada 2014,ahli biologis Ben Hutchins mengatakan S. heros biasanya bersembunyi di balik batu, kayu atau dedaunan. Namun sesekali, kelabang ini juga masuk ke rumah warga. Hewan ini menggunakan banyak kakinya untuk mencengkeram mangsa saat sedang memakannya.
 
Walau sebagian besar memakan serangga, kelabang berkepala merah ini juga dapat menumbangkan mangsa yang lebih besar, seperti tikus, ular, kadal, kadal dan hewan bertulang belakang lainnya.
 
Seperti dikutip Livescience.com, Sabtu (11/7/2015), hewan horor ini membunuh mangsa dengan menggunakan "taring" atau forcipulse, yang terletak di dekat mulutnya. Taring ini memiliki kelenjar racun, yang dapat membuat luka sayatan kecil di kulit manusia.
 
Menurut Hutchin dan Museum Anthropod, luka gigitan S. heros terhadap manusia biasanya cukup menyakitkan. Korban gigitan kelabang kerap mengeluhkan rasa sakit di luka yang membengkak. Terdapat pula laporan adanya korban yang mengeluhkan mati rasa di bagian kulit, pusing, mual dan sakit kepala.
 
Hutchins juga menuliskan efek samping gigitan S. heros yang jarang terjadi, seperti gagal ginjal dan serangan jantung.
 
Saat Anda melihat salah satu dari kelabang raksasa ini, perhatikanlah warna tubuhnya yang menyala. Itu adalah mekanisme aposematic coloration dari hewan tersebut, yang didesain untuk mengingatkan pemangsa bahwa dirinya itu beracun.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan