Namun, bangunan itu dihancurkan karena alasan yang tidak diketahui selama periode Yugoslavia di tahun 1947 dan reruntuhannya menjadi puing selama beberapa dekade.
Mengutip Anadolu, Administrasi Yayasan Persatuan Islam di Bosnia tengah melaksanakan pekerjaan arkeologi yang akan segera selesai. Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TIKA) juga mendukung proyek yang diluncurkan di tahun 2018.
Selain itu, situs arkeologi dengan reruntuhan masjid akan dibuka sebagai taman arkeologi setelah penelitian selesai. Area tersebut juga akan memuat visual dan informasi yang menunjukkan kondisi masjid sebelum dibongkar.
Direktur Administrasi Yayasan Persatuan Islam, Senaid Zajimovic mengatakan kepada Anadolu bahwa kompleks tersebut bertahan hingga tahun 1947 dengan masjid, sekolah, air mancur, dan bangunan lainnya.
Ia menambahkan bangunan lainnya tersebut dibangun pada bagian atas masjid yang dibongkar.
“Ada banyak bangunan serupa di Sarajevo. Sebanyak 30 bangunan dihancurkan setelah Ottoman meninggalkan wilayah tersebut,” ungkap Zajimovic.
“Kami ingin merevitalisasi kawasan ini, menampilkannya kepada publik, dan melestarikan kekayaan sejarah dan budaya kami. Kami ingin membaginya dengan orang-orang kami,” jelas Zajimovic.
Arsitek Narcisa Basic Gakovic dan Selva Karacevic Kapic juga bekerja sama dengan tim mereka dalam proyek penggalian reruntuhan masjid. Gakovic menuturkan bangunan era Ottoman akan ditampilkan di taman arkeologi.
“Kami (membuat ini) bertujuan untuk membuat pengunjung merasakan bagaimana rasanya hidup di era Ottoman dan memperkenalkan kawasan suci ini. Pekerjaan ini berjalan secara disiplin sesuai dengan rencana kami,” ucap Gakovic.
Ia menambahkan bahwa mereka berencana menyelesaikan pekerjaan pada Agustus 2024.
Lebih dari 20 Masjid Ottoman Hancur
Sebelumnya, lebih dari 20 masjid Ottoman, termasuk masjid Kalin Haci Ali dihancurkan selama Kekaisaran Austro-Hungaria, kemudian menjadi Yugoslavia yang memerintah setelah Kekaisaran Ottoman meninggalkan wilayah tersebut.Upaya penghancuran tersebut mengubah identitas kota dan pusat perbelanjaan, gedung, serta hotel dibangun untuk menggantikan bangunan bersejarah dan arsitektur penting ini. (Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News