Akibat aksinya, lima orang tamu tewas dan 88 lainnya dilarikan ke rumah sakit akibat keracunan.
Pradnya dilaporkan berniat membunuh suaminya, ibu mertua dan dua saudara ipar serta adik mertuanya. Hal itu dilakukan karena dia kesal makanan buatannya selalu dihina.
Dia mengaku ingin membunuh mereka karena sering juga mengejek kulit hitamnya.
"Pradnya mengklaim sejak pernikahannya dua tahun lalu, dia dihina terus karena kulitnya yang gelap. Dia juga diejek dan dianggap tidak bisa memasak dengan baik," ucap Inspektur Kepolisian Khalapur Vishwajeet Kaingade, dilansir dari News24, Rabu 27 Juni 2018.
Pada 18 Juni lalu, keluarga suami Pradnya mengundang 120 tamu ke rumahnya di desa Mahad. Juru masak desa dipekerjakan untuk menyajikan makanan dari pukul 2.30 siang hingga 11.30 malam.
Selama perayaan, beberapa tamu mengeluh sakit perut dan mual. Bahkan diantaranya ada yang muntah. Sebanyak 88 orang dilarikan ke rumah sakit sementara empat anak dan seorang lainnya meninggal dunia.
Dua korban jiwa berasal dari keluarga Pradnya sendiri. Salah seorang yang selamat mengatakan dhal yang dimakannya terasa pahit.
Analisis forensik mengungkapkan ada pestisidan dan bekas racun ditemukan dekat rumah Pradnya. Akibat aksinya, dia menghadapi dakwaan pembunuhan dan jika terbukti bersalah, dia akan menghadapi hukuman mati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News