Kantor Polisi Sai Yok diberitahu pada pukul 11.50 bahwa seorang turis asing telah meninggal setelah jatuh sekitar 10 meter dari kereta ke tanah di bawah rel kematian di Gua Krasae di distrik Sai Yok. Turis tersebut diidentifikasi sebagai Patrick Ward berusia 45 tahun.
Kejatuhannya terekam dalam video oleh seorang turis di daerah tersebut. Korban terlihat jatuh telentang keluar dari kereta dalam klip pendek. Karena tidak ada tangga atau cara lain untuk turun di area itu, penyelamat harus membuat sistem katrol darurat untuk menurunkan diri dan menarik tubuh keluar.
Menurut polisi setempat bahwa ketika penyelamat melihatnya, dia hampir tidak bernapas. Lengan dan leher kanan Pak Ward patah karena jatuh. Tim penyelamat mencoba menyadarkannya sekitar setengah jam tetapi upaya mereka sia-sia.
“Pemandu wisata mengungkapkan bahwa turis tersebut datang dengan rombongan yang dipimpin oleh pemandu dari jembatan Sungai Kwai dan dia naik kereta untuk melihat rel kematian, juga dikenal sebagai Kereta Api Thailand-Myanmar,” ujar Komandan Kantor Polisi, Kolonel Pol Phuchong Narong-in, seperti dikutip The Straits Times, Rabu 28 Desember 2022.
Turis itu dilaporkan membuka pintu kereta dan mencoba mengambil selfie untuk menunjukkan pemandangan di luar tetapi dia terpeleset di tangga pintu dan jatuh hingga tewas. Rel kematian, yang menghubungkan Thailand dan Myanmar, dibangun dari 1940 hingga 1943 oleh pekerja sipil dan tawanan perang yang diambil oleh Jepang, untuk memasok pasukan dan senjata untuk kampanye Jepang di Myanmar dalam Perang Dunia II.
Diperkirakan 180.000 hingga 250.000 warga sipil Asia Tenggara dan lebih dari 60.000 tawanan perang Sekutu menjadi sasaran kerja paksa selama pembangunan. Lebih dari 100.000 mereka meninggal. Kantor polisi mengatakan akan menghubungi kedutaan Selandia Baru di Bangkok untuk menahan jenazah tersebut dalam upacara pemakaman.
(Mustafidhotul Ummah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News