“Kelompok gajah Asia, yang mencakup tiga anak gajah, awalnya tinggal di cagar alam,” menurut pejabat Xinhua, seperti dikutip Channel News Asia, Rabu.
“Mereka berjalan hampir 500 km di sepanjang jalan raya dan melalui ladang tanaman selama beberapa bulan terakhir,” ucap pejabat itu.
Menurut media pemerintah, CCTV, pada 2 Juni sore hari waktu setempat, kawan itu berada dalam jarak beberapa kilometer dari tepi Kunming. Kota itu diketahui memiliki populasi sekitar 8 juta.
Tidak jelas mengapa gajah itu bergerak ke utara. Namun laporan Xinhua mengatakan, penurunan tanaman yang dapat dimakan di habitat hutan telah memberi tekanan pada hewan, yang jumlahnya meningkat di Yunnan dalam beberapa dekade terakhir.
Konflik antara penduduk desa dan gajah dapat muncul saat mereka meninggalkan kawasan hutan lindung untuk memasuki desa dan memakan hasil panen.
“Sekitar 6,8 juta yuan kerusakan telah disebabkan oleh kawanan gajah ini,” menurut Xinhua.
Pemerintah daerah di Yunnan, yang berbatasan dengan Vietnam, Laos, dan Myanmar, telah menggunakan penghalang jalan dan berton-ton makanan untuk mencoba mengalihkan jalur gajah selama beberapa pekan terakhir, sambil mengevakuasi daerah pemukiman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News