Antonio Sena berhasil diselamatkan dari Hutan Amazon, Brasil setelah terjebak selama 38 hari. Foto: AFP
Antonio Sena berhasil diselamatkan dari Hutan Amazon, Brasil setelah terjebak selama 38 hari. Foto: AFP

Hadapi Anakonda, Pilot Brasil Bertahan 38 Hari di Amazon

Fajar Nugraha • 09 April 2021 16:09
Brasilia: Antonio Sena sedang menerbangkan pesawat Cessna 210 di atas Hutan Amazon Brasil ketika mesin tiba-tiba berhenti. Perlu waktu beberapa menit untuknya menemukan tempat di hutan untuk mendarat darurat.
 
Dia selamat tanpa cedera, tetapi terdampar di tengah hutan hujan terbesar di dunia. Ini merupakan awal dari perjalanan 38 hari yang menurutnya mengajarinya salah satu pelajaran terbesar dalam hidupnya.
 
Pilot berusia 36 tahun itu disewa untuk menerbangkan kargo dari kota utara Alenquer ke tambang emas ilegal di hutan hujan, yang dikenal sebagai "California".

Terbang di ketinggian sekitar 1.000 meter, dia tahu ketika mesin berhenti di tengah jalan, dia tidak akan punya banyak waktu. Dia berhasil membawa pesawat melewati lembah, dan mendarat sebaik mungkin.
 
Berbalut bensin, dia mengambil apa pun yang tampaknya berguna - ransel, tiga botol air, empat minuman ringan, sekarung roti, seutas tali, perlengkapan darurat, lentera, dan dua korek api. Dia kemudiann turun dari pesawat secepat mungkin. Benar saja, pesawat kemudian meledak.
 
Kejadian itu berlangsung pada 28 Januari.
 
Selama lima hari pertama, Sena mengatakan kepada AFP dalam sebuah wawancara di rumahnya di Brasilia, dia mendengar penerbangan penyelamatan di atas kepala, mencarinya.
 
Tapi vegetasi begitu lebat sehingga penyelamat tidak melihatnya. Setelah itu, dia tidak mendengar lagi mesin, dan mengira mereka telah menyerahkannya untuk mati.
 
"Saya sangat terpukul. Saya pikir saya tidak akan pernah bisa keluar, bahwa saya akan mati," katanya, dikutip AFP, Jumat 9 April 2021.
 
Dia menggunakan baterai yang dia miliki di ponselnya untuk menemukan di mana dia berada dengan GPS, dan memutuskan untuk berjalan ke timur, di mana dia telah melihat dua jalur udara.


Jaguar, buaya dan anakonda

Dia mengikuti matahari pagi untuk tetap di jalur, dan mengeruk apa yang dia ingat tentang kursus bertahan hidup yang pernah dia ambil.
 
"Ada air, tapi tidak ada makanan. Dan saya rentan - terkena predator seperti jaguar, buaya, dan anaconda,” katanya.
 
Dia makan buah yang sama seperti yang dia lihat dimakan monyet, dan berhasil mengambil tiga telur burung tinamou biru yang berharga. Ini merupakan satu-satunya protein dari seluruh cobaan beratnya.
 
"Saya belum pernah melihat hutan hujan perawan yang tak tersentuh," ujarnya.
 
"Saya menemukan Amazon bukanlah satu hutan hujan, itu seperti empat atau lima hutan dalam satu,” jelasnya.
 
Hadapi Anakonda, Pilot Brasil Bertahan 38 Hari di Amazon
Antonio Sena berhasil menyelamatkan diri dari Hutan Amazon, Brasil. Foto: AFP
 

Pikiran untuk melihat orangtua dan saudara kandungnya lagi membuatnya terus maju. Sena lahir di Santarem, kota kecil di persimpangan sungai Amazon dan Tapajos. Dia menyebut dirinya sebagai "Amazon" asli dan pencinta hutan hujan.
 
Namun dia mengatakan pandemi covid-19 membuatnya memiliki sedikit pilihan selain mengambil pekerjaan di salah satu dari ribuan tambang emas ilegal yang merusak hutan dan mencemari sungai dengan merkuri.
 
Seorang pilot terlatih dengan waktu terbang 2.400 jam, dia telah membuka sebuah restoran di kota kelahirannya beberapa tahun yang lalu. Tetapi pembatasan COVID-19 memaksanya untuk menutupnya.
 
"Bagaimanapun juga, saya harus menghasilkan uang," uhar Sena.
 
"Saya tidak pernah ingin (bekerja untuk tambang ilegal), tetapi itu adalah pilihan yang saya miliki jika saya ingin menyediakan makanan di atas meja,” tegasnya.

Kapok

Secara keseluruhan, Sena berjalan 28 kilometer dia bahkan kekurangan berat badan hingga 25 kilogram selama dalam pejalanana.
 
Pada hari ke 35, dia mendengar suara sesuatu yang asing di hutan hujan untuk pertama kalinya sejak penyelamat menyerah mencarinya: gergaji mesin.
 
Hadapi Anakonda, Pilot Brasil Bertahan 38 Hari di Amazon
Antonio Sena. Foto: AFP
 
Dia mulai berjalan ke arahnya, dan akhirnya sampai ke kamp pengumpul kacang Brazil.
 
Dikejutkan oleh penampakan tak terduga dari hutan, mereka membantu menghubungi ibunya untuk memberi tahu bahwa dia masih hidup.
 
Pemimpin kamp adalah Maria Jorge dos Santos Tavares, yang telah mengumpulkan dan menjual kacang di hutan bersama keluarganya selama lima dekade.
 
"Dia memberiku makanan dan pakaian bersih. Saya memiliki kasih sayang yang luar biasa untuk mereka,” ucap Sena.
 
Makna yang ia temukan adalah ia diselamatkan oleh sebuah keluarga yang hidup "selaras" dengan hutan, setelah bekerja untuk orang-orang yang merusaknya.
 
"Terlepas dari keadaan yang membawa saya ke penerbangan itu, ditemukan oleh keluarga pengumpul yang bekerja selaras dengan alam, yang tidak merusak hutan - itu ajaib," katanya.
 
"Satu hal yang pasti: Saya tidak akan pernah terbang untuk penambang ilegal lagi,” pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan