Merangkum artikel BBC, Sabtu, 1 November 2025, di balik setiap tetes tequila, ada peran kecil tapi penting dari makhluk malam, kelelawar.
Tanpa kelelawar, minuman tequila yang kini mendunia itu bisa saja punah.
Kelelawar, penyerbuk setia tanaman Agave
Di padang gurun Chihuahuan yang luas dan berdebu, ribuan kelelawar berhidung panjang melintasi langit malam Meksiko setiap musim semi.Mereka menempuh ribuan kilometer dari selatan Meksiko hingga Amerika Serikat bagian barat daya, mencari sumber makanan utama mereka yakni nektar bunga agave.
Bunga agave hanya mekar sekali seumur hidup, menjadikannya sumber nektar langka dan berharga. Saat kelelawar menghisap nektar itu, serbuk sari menempel di wajah dan bulu mereka, lalu berpindah ke bunga lain sehingga membantu penyerbukan alami yang penting bagi regenerasi agave.
| Baca juga: Sedikit Konsumsi Tequila Beri Manfaat Kesehatan |
Ahli biologi Marco Antonio Reyes Guerra dari Universitas Nasional Otonom Meksiko mengatakan, kelelawar dan agave telah berevolusi bersama selama beberapa juta tahun
Jika kelelawar tidak ada dalam suatu ekosistem, agave kemungkinan besar tidak akan menghasilkan biji untuk bereproduksi, karena agave hanya bereproduksi sekali seumur hidup mereka.
Agave dan kelelawar sama-sama tertekan
Kini, hubungan alami antara agave dan kelelawar menghadapi ancaman serius. Dari 168 spesies agave liar yang diteliti, 42 di antaranya terancam punah.Sementara itu, populasi kelelawar berhidung panjang Meksiko menurun hingga 50% dalam dua dekade terakhir.
Penyebabnya adalah aktivitas manusia. Banyak gua tempat kelelawar beristirahat diganggu, hutan kering ditebangi, dan lahan agave liar diubah menjadi area pertanian.
“Jika mereka mengalami gangguan di gua-gua, mereka akan meninggalkan gua dan kehilangan rumah mereka,” jelas Reyes Guerra.
Usaha penyelamatan
Melihat ancaman yang semakin nyata, kelompok konservasi seperti Bat Conservation International (BCI) meluncurkan Inisiatif Restorasi Agave. Program ini menanam ribuan agave di “koridor nektar” yang dilalui kelelawar selama migrasi mereka.Sejak 2018, program ini telah menanam lebih dari 180.000 tanaman agave asli, serta 150.000 tanaman lain yang ditumbuhkan dari biji di pembibitan di Texas, Arizona, dan New Mexico.
Menariknya, ancaman bagi agave tak hanya datang dari alam, tapi juga dari industri tequila itu sendiri. Banyak petani memotong tangkai bunga agave agar tidak mekar, supaya “jantung” tanaman (atau piña) tumbuh lebih besar untuk dipanen. Padahal, langkah ini membuat agave gagal bereproduksi secara alami, dan justru mempersempit keragaman genetik tanaman.
“Ini merupakan risiko penting bagi industri agave dan mezcal,” ujar Reyes Guerra. Dengan genetik yang lemah, agave rentan terhadap kekeringan dan hama.
Tanpa kelelawar, tak ada Tequila
Di tengah meningkatnya suhu bumi dan berkurangnya area agave liar, para ilmuwan memperkirakan bahwa pada tahun 2050, kelelawar akan kehilangan hingga 75 persen akses mereka terhadap sumber nektar. Jika itu terjadi, keseimbangan antara kelelawar dan agave bisa runtuh sepenuhnya.Jadi, kalau kamu menenggak segelas tequila, ingatlah ada jasa kelelawar kecil di balik setiap tetesnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id