Aksi ini dipelopori Gereja Mormon dan organisasi amal seperti UNICEF. Idenya sederhana, pasalnya yang ada di mesin penjual otomatis bukan camilan, namun berbagai hal yang menggambarkan kebutuhan keluarga miskin.
Laman AFP, Jumat, 30 November 2018 melaporkan mereka yang ingin menyumbang dapat memilih semuanya, dari umpan pancing yang harganya senilai USD2 atau sekitar Rp29 ribu hingga sapi seharga USD200 atau setara Rp2,8 juta untuk disumbangkan ke keluarga miskin.
Barang-barang lainnya yang bisa disumbangkan, termasuk vaksin polio hingga mesin jahit. Untuk di kota New York, ada peta kereta bawah tanah.
Para pendonor memilih sebuah kotak untuk membayar sumbangannya dengan kartu kredit. Sementara, 'hadiah' dari mesin itu akan jatuh.
Kotak-kotak tersebut hanya kotak kosong yang memvisualisasikan sumbangan yang mereka pilih. Salah seorang pendonor mengatakan konsep tersebut luar biasa.
"Saya memilih paket pemberdayaan untuk anak dan perempuan karena ada tempat di mana para gadis harus melewatkan sekolah mereka. Jadi saya pikir hal tersebut akan berguna untuk mereka," imbuhnya.
Proyek ini nantinya akan diperluas ke lima kota. Mesin penjual otomatis tersebut akan berlaku hingga 30 Desember. Setelah semua uang terkumpul, akan disumbangkan ke organisasi mitra untuk disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News