Jam tangan Patek Philippe yang pernah dimiliki oleh kaisar terakhir Tiongkok, Aisin-Gioro Puyi. Foto: AFP
Jam tangan Patek Philippe yang pernah dimiliki oleh kaisar terakhir Tiongkok, Aisin-Gioro Puyi. Foto: AFP

Jam Tangan Milik Kaisar Terakhir Tiongkok Laku Rp76,3 Miliar

Medcom • 26 Mei 2023 10:07
Hong Kong: Sebuah jam tangan antik merek Patek Philippe yang pernah dimiliki oleh kaisar terakhir Tiongkok, Aisin-Gioro Puyi dari Dinasti Qing berhasil terjual dengan harga senilai HK$40 juta atau setara dengan Rp76,3 miliar dalam sebuah kegiatan lelang di Hong Kong pada Selasa, 23 Mei 2023. Sebelumnya, jam tangan itu diperkirakan hanya akan terjual sekitar USD3 juta.
 
Melansir dari Channel News Asia, Kamis, 25 Mei 2023, jam tangan itu dibeli oleh seorang pembeli yang tidak diketahui identitasnya. Harga tersebut pun belum termasuk komisi rumah lelang.
 
Jam tangan itu diketahui merupakan salah satu dari delapan arloji Patek Philippe Reference 96 Quantieme Lune. Kepala bidang jam pada rumah lelang Philips Asia, Thomas Perazzi, mengungkapkan bahwa itu adalah rekor harga tertinggi dari semua pelelangan jam tangan bekas milik kaisar.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Lebih lanjut, kata Perazzi, jam tangan itu merupakan produk terbaik yang pernah dibuat Patek pada saat itu. Ia menuturkan bahwa pihaknya telah menghabiskan tiga tahun berkolaborasi dengan spesialis jam tangan, sejarawan, jurnalis, dan ilmuwan untuk meneliti sejarah jam tangan dan memverifikasi asal-usulnya.
 
Adapun jam tangan tangan lain yang pernah dimiliki oleh kaisar yang laku di balai lelang tersebut, yakni arloji Patek Philippe milik kaisar terakhir Ethiopia Haile Selassie. Jam tangan itu pun terjual seharga USD2,9 juta pada tahun 2017.
 
Selain itu, jam tangan Rolex milik Kaisar terakhir Vietnam, Bao Dai, juga terjual di sebuah kegiatan lelang pada tahun 2017. Jam tangan itu laku senilai USD5 juta.
 
Lahir pada tahun 1906, Aisin-Gioro Puyi merupakan kaisar terakhir dari dinasti Qing Tiongkok yang memulai pemerintahannya pada usia dua tahun. Namun, Puyi ditangkap di Bandara Shenyang Tiongkok oleh Tentara Merah Soviet setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II pada tahun 1945.
 
Dia ditahan sebagai tahanan perang dan dipenjara selama lima tahun di kamp penahanan di Khabarovsk, Rusia. Jam tangan itu pun diberikan Puyi kepada penerjemah Rusianya ketika berada di rumah tahanan.
 
Jurnalis Russell Working yang mewawancarai penerjemah Puyi Georgy Permyakov pada tahun 2001, mengatakan bahwa kaisar memberikan jam tangan itu kepada Permyakov pada hari terakhirnya di Uni Soviet. Lebih tepatnya tak lama sebelum dia diekstradisi kembali ke Tiongkok.
 
"Ini adalah hal-hal yang terkadang dia lakukan pada orang-orang yang sangat istimewa baginya," kata Working. (Arfinna Erliencani)
 
 
 
(FJR)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif