Macan tutul salju. Foto: Unplash
Macan tutul salju. Foto: Unplash

Kamera AI Bisa Selamatkan Macan Tutul Salju? Ini Fakta Menariknya!

Annisa ayu artanti • 22 April 2025 17:35
Jakarta: Macan tutul salju bukan hanya menjadi hewan menari, tetapi saat ini spesies ini juga sudah sangat langka
 
Populasinya di alam liar kini hanya tersisa sekitar 4.000 hingga 6.000 ekor di seluruh dunia, dengan sekitar 300 ekor berada di Pakistan. 
 
Sayangnya, lebih dari separuh kematian mereka terjadi karena pembalasan dari petani akibat ternaknya diserang.

Si Lovely, macan tutul salju yatim piatu

Merangkum artikel BBC, Selasa, 22 April 2025, salah satu kisah yang menyentuh datang dari "Lovely", seekor macan tutul salju yatim piatu di wilayah Gilgit-Baltistan, Pakistan. Lovely tidak bisa berburu dan harus dirawat manusia seumur hidupnya.
 
Bila dilepas, dia berisiko dibunuh petani karena bisa menyerang ternak mereka. Kasus seperti ini membuka mata bahwa konservasi butuh pendekatan teknologi dan komunitas.
 
Baca juga: Kucing Pasir: Si Imut Penghuni Gurun yang Jago Kamuflase dan Berburu

Teknologi AI jadi harapan baru

Untuk melindungi macan tutul salju sekaligus menjaga ternak petani, WWF dan Universitas Ilmu Manajemen Lahore (LUMS) mengembangkan kamera pintar berbasis kecerdasan buatan (AI). 

Kamera ini mampu membedakan antara manusia, hewan ternak, dan macan tutul salju, lalu mengirim peringatan lewat SMS kepada warga jika terdeteksi ada macan tutul di sekitar.

Cara kerja kamera AI

Kamera ini dipasang di pegunungan berbatu dengan ketinggian hampir 3.000 meter. Ditenagai panel surya dan baterai lithium, alat ini tetap aktif meskipun cuaca ekstrem dan sinyal seluler tidak stabil. Jika sinyal hilang, kamera akan menyimpan data secara lokal.
 
WWF telah memasang 10 kamera di tiga desa untuk fase uji coba. Selama pengujian, software AI sempat salah mengidentifikasi manusia sebagai hewan, namun semakin akurat seiring waktu. 
Kamera ini juga sempat dirusak warga yang belum percaya pada teknologi ini. Bahkan, beberapa desa belum menyetujui penggunaan kamera karena alasan privasi.
 
Beberapa warga mulai menerima teknologi ini setelah merasakan manfaatnya. Salah satunya Sitara, warga yang kehilangan enam domba akibat serangan macan tutul. 
 
Meski sempat skeptis, ia kini berharap kamera AI bisa mencegah kejadian serupa. Edukasi berperan penting untuk membangun kepercayaan antara komunitas dan pelestari alam.

Teknologi dan alam bisa jalan seirama

Perlindungan satwa langka seperti macan tutul salju tidak cukup hanya dengan hukum. Butuh kolaborasi antara teknologi, edukasi, dan peran aktif masyarakat. 
 
Kamera AI bisa jadi solusi masa depan, bukan hanya untuk menyelamatkan hewan langka, tapi juga menjaga kehidupan warga lok
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan