Italia, bersama dengan tetangganya Prancis, memiliki populasi terbesar di Eropa dari apa yang dijuluki ‘super tua’. Mereka adalah orang-orang yang setidaknya berusia 100 tahun.
Sebagai negara dengan jumlah kematian covid-19 tertinggi di dunia, Italia mencari para penyintas yang sudah berusia lanjut untuk mendapatkan inspirasi.
"Aku baik-baik saja, aku baik-baik saja," kata Zanusso dari Kediaman Maria Grazia untuk para manula di Lessona, sebuah kota di wilayah utara Piedmont.
"Aku menonton TV, membaca koran,” sebutnya, seperti dikutip AFP, Jumat, 10 April 2020.
Zanusso mengenakan topeng pelindung selama wawancara, seperti halnya dokter keluarga 35 tahun di sampingnya, Carla Furno Marchese, yang juga mengenakan pakaian mata dan gaun yang menutupi kepalanya.
Ditanya tentang penyakitnya, Zanusso sederhana: "Saya mengalami demam."
Dokternya mengatakan Zanusso berada di tempat tidur selama seminggu. “Kami menghidrasi dia karena dia tidak makan, dan kemudian kami pikir dia tidak akan berhasil karena dia selalu mengantuk dan tidak bereaksi,” kata Dr. Furno Marchese.
"Suatu hari dia membuka matanya lagi dan melanjutkan melakukan apa yang dia lakukan sebelumnya,” sebut Marchese.
Dokter ingat ketika Zanusso bisa duduk, kemudian berhasil bangun dari tempat tidur.
Apa yang membantunya melewati penyakit itu? "Keberanian dan kekuatan, iman," tegas Zanusso.
Itu berhasil untuknya, jadi dia menasihati orang lain yang jatuh sakit untuk juga “memberi dirimu keberanian, beriman”.
Covid-19 dapat menyebabkan gejala ringan atau sedang, dan sebagian besar dari mereka yang terinfeksi sembuh. Tetapi orangtua dan mereka yang memiliki masalah kesehatan dapat berisiko tinggi untuk penyakit yang lebih serius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News