Simbol HIV/AIDS dipasang di halaman Gedung Putih sebagai peringatan Hari AIDS sedunia, 1 Desember lalu. (Foto: AFP).
Simbol HIV/AIDS dipasang di halaman Gedung Putih sebagai peringatan Hari AIDS sedunia, 1 Desember lalu. (Foto: AFP).

Pria Inggris Sembuh dari HIV Setelah Transplantasi Sel Induk

Arpan Rahman • 05 Maret 2019 17:15
London: Seorang pria di London menjadi orang kedua yang sembuh dari HIV setelah transplantasi sel induk, menurut para dokter.
 
Hingga saat ini, Timothy Ray Brown dari Amerika Serikat adalah satu-satunya orang yang dianggap telah sembuh dari HIV usai menjalani transplantasi di Berlin 12 tahun lalu.
 
Pria tak dikenal di Inggris, yang disebut ‘pasien London’, menerima sel punca sumsum tulang dari donor dengan mutasi genetik langka yang tahan terhadap infeksi HIV.

Hampir tiga tahun berlalu, dan lebih dari 18 bulan sesudah bebas dari obat antiretroviral, tes yang sangat sensitif tidak lagi menunjukkan tanda-tanda infeksi HIV yang diidap pria itu sebelumnya.
 
"Tidak ada virus di sana yang dapat kami ukur. Kami tidak dapat mendeteksi apa pun," kata Ravindra Gupta, profesor dan ahli biologi HIV yang merawat pria itu, seperti disiarkan dari laman Sky News, Selasa 5 Maret 2019.
 
Dia berkata bahwa meskipun pasien tampak "sembuh secara fungsional," masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa dia sudah sembuh total.
 
Pasien London didiagnosis dengan HIV pada 2003, tetapi tidak mulai memakai obat untuk mengendalikan infeksi sampai 2012.
 
Dia mengembangkan limfoma Hodgkin pada akhir 2012 dan setuju untuk transplantasi sel induk guna mengobati kanker pada 2016. Dokternya percaya bahwa dengan donor yang tepat, pasien London itu dapat menemukan penyembuhan HIV serta pengobatan kanker.
 
Dokter menemukan donor dengan mutasi gen yang memberikan resistensi alami terhadap HIV. Sekitar 1 persen orang keturunan Eropa utara telah mewarisi mutasi dari kedua orang tua dan kebal terhadap sebagian besar HIV.
 
Donor memiliki salinan ganda mutasi ini, yang digambarkan oleh Dr. Gupta sebagai ’peristiwa yang mustahil’. "Itu sebabnya ini belum diamati lebih sering," tambahnya.
 
Transplantasi mengubah sistem kekebalan pria itu, memberinya mutasi donor dan resistensi HIV. Dia kemudian secara sukarela berhenti menggunakan obat-obatan HIV untuk melihat apakah virus itu akan kembali.
 
Pasien HIV bergantung pada obat harian seumur hidup buat menekan virus, dan ketika obat dihentikan, virus biasanya kembali dalam dua hingga tiga pekan.
 
Namun virus itu tidak kembali dalam kasus pasien London dan masih belum ada jejak virus setelah 18 bulan lepas dari ketergantungan obat.
 
Transplantasi sel induk diketahui keras pada tubuh, dimulai dengan radiasi atau kemoterapi untuk merusak sistem kekebalan yang ada dan memberi ruang bagi yang baru. Tingkat kegagalan transplantasi tersebut tinggi.
 
Dr Gero Hutter, dokter Jerman yang merawat pasien yang sembuh pertama kali, Brown, yang masih bebas dari virus, menggambarkan kasus terakhir sebagai ‘berita besar’ dan ‘satu bagian dalam teka-teki penyembuhan HIV’.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan