Saat remaja, seluruh keluarga Blom meninggal akibat pandemi flu Spanyol di tahun 1918. Blom selamat dari Flu Spanyol, dua perang dunia, dan kesulitan di masa apartheid.
Pada 2018, Blom mengatakan kepada kantor berita BBC bahwa tidak ada rahasia khusus untuk umur panjangnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Hanya ada satu hal -- Dia yang ada di atas (Tuhan). Dia mempunyai semua kekuatan, sementara saya tidak punya apa-apa. Saya bisa meninggal kapan saja, tapi Dia merangkul saya," ucap Blom di situs BBC, Sabtu 22 Agustus 2020.
Blom menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai pekerja kasar di bidang pertanian dan konstruksi. Ia baru memutuskan pensiun di usia 80-an tahun.
Meski sudah berhenti meminum minuman keras bertahun-tahun lalu, Blom masih kuat merokok pada setiap harinya. Namun, ia dikabarkan tidak bisa merokok di hari ulang tahunnya yang ke-116 karena Pemerintah Afrika Selatan menerapkan kebijakan penguncian wilayah (lockdown) terkait pandemi virus korona (covid-19).
Pihak keluarga mengatakan Blom meninggal akibat usia tua di Cape Town pada Sabtu 22 Agustus. "Dua pekan lalu, oupa (kakek) saya masih memotong kayu," kata juru bicara keluarga, Andre Naidoo kepada media AFP.
"Dia adalah pria yang kuat, dan penuh dengan kebanggaan. Namun dalam hitungan hari, kakek saya menyusut dari pria besar menjadi pria kecil," sambungnya.
Naido mengatakan, pihak keluarga tidak yakin kematian Blom terkait dengan covid-19.
(WIL)