"Perlu dicatat, bahwa negara yang berani menyerang dalam bentuk apapun terhadap AS atau sekutu kami, pasti akan dikalahkan," ucap Mattis dalam konferensi pers di Seoul, Korea Selatan, Sabtu 28 Oktober 2017.
"Segala bentuk penggunaan senjata nuklir oleh Korut akan dihadapkan dengan respons militer secara masif dan efektif," sambung dia.
Mattis menegaskan kekuatan militer Pyongyang tidak sebanding dengan gabungan AS dan Korsel. Saat ini, ada sekitar 28.500 prajurit AS yang disiagakan di Korsel.
Ketegangan meningkat di Semenanjung Korea yang diperparah perang kata-kata antara Presiden AS Donald Trump dengan pemimpin Korut Kim Jong-un. Sejumlah pihak mengkhawatirkan situasi ini dapat berubah menjadi konflik terbuka.
Menurut Mattis, Washington masih tetap berkomitmen terhadap "solusi diplomatik."
Korut melakukan uji coba nuklir keenam pada September lalu dan meluncurkan serangkaian misil dalam beberapa bulan terakhir. Aksi tersebut memicu penjatuhan sanksi dari Dewan Keamanan PBB.
Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin mengingatkan semua pihak bahwa Korut sebaiknya jangan terlalu didorong hingga terpojok. Ia menyarankan adanya dialog damai untuk mengakhiri ketegangan terkini antara Korut dengan AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News