"Komunikasi terakhir pekan lalu, oleh keluarga. Semuanya dalam kondisi sehat," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhamad Iqbal, di Bogor, Minggu 12 November 2017.
Kelompok militan yang menyandera lika ABK WNI ini juga belum dipastikan memang kelompok Abu Sayyaf. Dikatakan, bisa saja para menyandera memakai nama Abu Sayyaf.
Dua dari WNI yang menjadi tawanan kelompok militan ini disandera pada 5 November tahun lalu di perairan Kretam, Kinabatangan, Sandakan, Sabah, Malaysia.
Mereka adalah La Utu bin La Raali dan La Hadi bin La Edi. Keduanya berasal dari Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Sementara tiga sisanya disandera di perairan kepulauan Taganak, Sabah, Malaysia pada 18 Januari tahun ini. Mereka adalah Hamdan bin Saleng asal Kepulauan Selayar, Sulsel; Sudarling Samansung asal Kepulauan Selayar, Sulsel; dan Subandi bin Sattu asal Bulukumba, Sulsel.
Kelompok militan Abu Sayyaf juga dikabaekan masih menyekap 15 sandera lainnya. Sebanyak 13 dari mereka adalah warga asing, sementara dua lainnya Filipina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News