Tak hanya itu, empat jet F-35B milik AS juga ikut berlatih.
"Tindakan Korut merupakan ancaman bagi sekutu, mitra dan AS sendiri," kata Komandan Angkatan Udara Pasifik, Jenderal Terrence J O'Shaughnessy, dikutip dari AFP, Jumat 1 September 2017.
"Misi ini jelas menunjukkan solidaritas kami dengan sekutu dan menggarisbawahi kerja sama yang meluas untuk mempertahankan diri dari ancaman," lanjut dia.
Sementara, Korut melalui kantor berita KCNA, mengecam latihan militer dan menyebut latihan tersebut sebagai "tindakan keji dari mereka yang terkejut dengan peluncuran misil terbaru".
Menurut laporan kantor berita KCNA, Kim Jong-un menyebut peluncuran misil yang melintasi Jepang hanya awal dari balasan resolut terhadap latihan militer UFG.
Selama ini Korut mengaku membutuhkan senjata nuklir untuk melindungi diri sendiri dari ancaman invasi AS. Sejumlah analis memprediksi Pyongyang telah mencapai kemajuan signifikan dalam program nuklir dan misilnya.
Juli lalu, Korut sukses meluncurkan misil antarbenua (ICBM) yang diklaim dapat terbang jauh hingga ke daratan utama AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News