Seorang mantan perawat mengatakan dia berada di dalam pesawat dan sempat menggendong bayi itu.
"Pada awal penerbangan, bayi itu benar-benar gelisah dan menangis terus-menerus," kata Nadia Parenzee dalam unggahannya di Facebook, dilansir dari Straits Times, Selasa 23 April 2019.
Dia menawarkan untuk membantu orang tua bayi itu, yakni pasangan muda asal Arab Saudi. Parenzee mengatakan orang tua bayi sedang dalam perjalanan untuk memulai kehidupan baru di Australia.
"Orang tua bayi itu menyerahkan dia kepada saya, dengan ekspresi putus asa terlihat di mata mereka," imbuhnya.
Seraya menggendongnya, Parenzee membaca doa Islami. "Lalu bayi Farah mengembuskan napas terakhirnya," terang dia.
Parenzee mengatakan mereka mencoba menyadarkan bayi itu sampai pesawat mendarat.
"Hati saya mati rasa dan saya tidak tahu bagaimana rasanya, tetapi saya benar-benar merasa terhormat telah menggendongnya dan membaca doa sebelum dia meninggal," kata dia.
Parenzee memuji profesionalisme para staf AirAsia. Pihak AirAsia menyampaikan duka cita atas kematian bayi tersebut.
"Kami turut berduka untuk pihak keluarga," kata juru bicara AirAsia.
Sementara itu, polisi Australia mengatakan kematian bayi tersebut berlangsung alami dan tidak ada unsur mencurigakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News