Sebagai negara adidaya, Amerika Serikat (AS) menjadi sorotan utama di kancah internasional. Presiden Donald Trump diyakini hendak mengubah haluannya ke Rusia, negara yang sejak dulu merupakan rival besar AS.
Trump menilai jika hubungan AS dengan Rusia membaik, maka akan menjadi sebuah "aset" berharga bagi Negeri Paman Sam.
Sementara terhadap Eropa, Trump menunjukkan sikap yang lebih keras dengan mengatakan bahwa Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO sebagai organisasi usang.
"Hubungan negara-negara besar hampir semua berubah, antara Amerika Rusia, Rusia Tiongkok, ASEAN Tiongkok, Amerika Eropa. Jadi kita harus bisa mereposisi diri secara cerdik agar tidak terkena imbasnya," ucap Dino Patti Djalal dalam acara bertajuk Indonesia Foreign Policy: Eeview and Outlook 2017di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2017).
Di Asia, Tiongkok menjadi kekuatan yang memengaruhi stabilitas regional terkait konflik Laut China Selatan. Beberapa negara tetangga yang mengecam klaim Tiongkok di perairan tersebut, salah satunya Filipina, terlihat mulai mengubah haluannya.
Filipina, yang merupakan sekutu AS sejak lama, mulai berpaling ke Tiongkok meski bersitegang soal Laut China Selatan. Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyebut Tiongkok adalah mitra penting dalam hubungan bilateral di berbagai bidang kerja sama.
"Kalau bisa kita juga ikut turunkan ketegangan yang mungkin timbul pada 2017 ini," ungkap Dino.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News