Surat tersebut kabarnya telah diterima Trump sejak bulan lalu sebelum Korut meluncurkan uji coba peluncur roket super besar.
Dilansir dari Channel News Asia, Senin 16 September 2019, Kim menulis surat yang berisi tentang kesediaannya untuk bertemu Trump di KTT Korut-AS berikutnya.
Namun, hingga berita ini dirilis oleh surat kabar Korea Selatan Joongang Ilbo, Gedung Putih, Kementerian Luar Negeri AS dan misi Korut untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa belum memberikan komentar.
Secara resmi, Trump dan Kim telah bertemu sebanyak tiga kali yaitu Juni 2018 di Singapura, Maret 2019 di Vietnam dan Juni 2019 kemarin di Zona Demiliterisasi perbatasan Korut dan Korsel.
Negosiasi denuklirisasi Semenanjung Korea antara Korut dan AS relatif mandek sejak Februari lalu, usai Trump bertemu Kim Jong-un di Vietnam.
Pertemuan ketiga Trump dan Kim di Zona Demiliterisasi tersebut juga tidak membuat negosiasi dua negara berlanjut.
Pyongyang berkukuh dialog baru dapat dilanjutkan usai AS mencabut sejumlah sanksi ekonomi. Sementara Washington mengaku baru siap melanjutkan dialog jika Korut terlebih dahulu melucuti semua senjata nuklir.
Di tengah kebuntuan ini, Korut melakukan uji coba peluncuran misil balistik jarak pendek dalam beberapa pekan terakhir.
Sejumlah pengamat menilai uji coba ini bertujuan meningkatkan tekanan terhadap AS dan Korea Selatan atas lambannya negosiasi isu nuklir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News