"Indonesia berkepentingan menjadikan kawasan maritim di Asia Pasifik dan Samudera Hindia sebagai zona damai, bebas, netral serta membawa kemakmuran bagi semua," ucap Menlu Retno dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri RI di Jakarta, Kamis (7/1/2016).
Samudera Hindia memiliki arti strategis bagi dunia. Lebih dari 50 persen perdagangan dunia melewati Samudera Hindia.
"Oleh karena itu, sebuah arsitektur baru diperlukan untuk menjadikan Samudera Hindia bermanfaat secara ekonomi dan menjadikan Samudera Hindia kawasan yang damai dan stabil," kata Menlu Retno.
Tahun ini, Kemenlu berencana melakukan kerja sama maritim dengan beberapa negara di Pasifik dan Samudera Hindia, seperti dengan Jepang, Vietnam, Selandia Baru, Timor Leste, Belanda dan Panama.
Selain itu, kepemimpinan Indonesia untuk mengutamakan kerja sama maritim dalam East Asia Summit akan terus ditindaklanjuti tahun ini.
"Indonesia juga akan memberikan perhatian yang lebih besar pada Samudera Hindia melalui IORA," ujar Menlu Retno.
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengutarakan visi mereka dalam menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Hal ini dinilai relevan karena Indonesia adalah negara kepulauan, yang banyak dilalui kapal dagang internasional.
Indonesia memiliki modal kuat untuk menjadi negara maritim. Posisi yang strategis dan bentuk negara kepulauan menjadi modal besar Indonesia untuk dapat menjadi negara maritim.
Modal geografis Indonesia berupa posisi yang terletak di antara samudera Hindia dan Samudera Pasifik, serta benua Asia dan Australia. Indonesia yang terdiri dari gugusan 17.480 pulau dan dihubungkan laut seluas 5,8 juta km2 (teritorial dan Zona Ekonomi Esklusif), selama ini dinilai belum pernah memandang maritim sebagai sektor utama.
Untuk dapat menciptakan poros maritim dunia, Indonesia harus mampu menjaga kedaulatannya di laut, landas kontinen, dan udara di atasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id