Kepala Kepolisian Nasional Malaysia Mohamad Fuzi Harun mengumumkan, seperti dikutip CNN, Senin 7 Mei 2018, bahwa petugas menghentikan sebuah tanker "yang dimodifikasi" pada 1 Mei.
Kapal tanker yang dipaksakan memuat 131 orang itu berhasil dihentikan saat hendak berlayar menuju perairan internasional.
Dalam tanker tersebut terdapat 131 warga Sri Lanka, termasuk 98 pria, 24 wanita, empat anak laki-laki dan lima perempuan. Mereka semua diyakini sedang dalam perjalanan menuju Australia dan Selandia Baru.
Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Malaysia untuk menghentikan operasi penyelundupan manusia.
"Ini merupakan isu signifikan untuk negara kami, bagi Selandia Baru, dan juga negara-negara lain di kawasan," tutur Dutton dalam sebuah konferensi pers pagi ini.
Mohamad Fuzi menyebut penyelundupan manusia telah beroperasi di kawasan sejak pertengahan 2017, yang memanjang dari Sri Lanka, Australia, Selandia Baru, Indonesia dan Malaysia.
Selain menghentikan penyelundupan 131 orang, otoritas Malaysia juga mencegat sebuah kapal penangkap ikan "Class A" yang biasa digunakan mengangkut imigran dari darat ke tanker.
Dari 131 orang itu, 127 di antaranya akan dituntut pasal memasuki Malaysia secara ilegal. Sementara sembilan orang Malaysia, tiga Indonesia dan empat Sri Lanka di kapal tersebut akan diselidiki atas dugaan penyelundupan manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News