Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, tidak berada di negaranya saat latihan dimulai hari ini, Rabu 18 April 2018. Tsai dikenal sebagai sosok yang bertentangan dengan Tiongkok sejak menjabat presiden pada Mei 2016.
Seperti dikutip Sydney Morning Herald, Taiwan menuduh Beijing sengaja mengancam negaranya via aksi militer. Latihan militer Tiongkok tersebut merupakan kali pertama digelar di Selat Taiwan sejak Tsai berkuasa.
Tsai dengan melakukan kunjungan resmi pertamanya ke Afrika pada Selasa kemarin. Saat ini, ia sedang berada di Swaziland, satu dari sedikit negara yang mengakui secara diplomatik status negara Taiwan. Tsai datang dengan mempersembahkan lima ekor sapi kepada Raja Mswati III.
Keplaa Dewan Keamanan Nasional Taiwan juga melakukan perjalanan ke Swaziland. Namun ia mengatakan kepada media Taiwan dirinya terus memantau perkembangan latihan Tiongkok.
Latihan militer Tiongkok digelar 65 kilometer dari Pulau Kinmen milik Taiwan.
Sementara itu di Tiongkok, sejumlah media 'menggoreng' latihan tersebut untuk menyerang Taiwan.
Salah satu surat kabar vokal di Tiongkok, Global Times, memuat halaman utama pagi ini dengan tulisan, "PLA berlatih untuk membuat garis batas terhadap AS dan Taiwan" dan juga "menghadirkan resolusi demi menjaga kedaulatan dan menunjukkan kekuatan unifikasi bersenjata."
Media China Daily menghadirkan beberapa pendapat ahli yang mengatakan latihan itu digelar untuk "mencegah separatis," merujuk pada kecenderungan Taiwan untuk memisahkan diri dari Tiongkok.
Li Zhenguang dari Institute of Taiwan Studies mengatakan hubungan Tiongkok dan Taiwan berada pada titik yang cukup rendah. "Latihan militer mengirim pesan kepada AS bahwa mereka harus berhenti mendukung separatis (Taiwan)," kata Li.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id