Seperti dikutip dari Fox News, Sabtu 11 Agustus 2018, helikopter tipe Bell 421EP itu mengangkut tujuh petugas penyelamat asal prefektur Gunma dan dua dari perusahaan jasa penerbangan.
Helikopter itu kehilangan kontak dengan menara pengawas sekitar satu jam usai lepas landas pada Jumat kemarin.
Satu korban terakhir yang dikonfirmasi meninggal dunia di helikopter telah dievakuasi petugas.
Pemerintahan prefektur Gunma mengatakan helikopter itu sedang memonitor pembukaan jalur pendakian di sebuah gunung. Penyebab kecelakaan belum diumumkan ke publik.
Sebuah investigasi masih dilakukan sejak Sabtu di lokasi kejadian, yang dipenuhi puing helikopter serta pepohonan tumbang.
Media lokal mengutip keterangan beberapa saksi yang melihat helikopter terbang rendah di cuaca berkabut sebelum kecelakaan terjadi.
Kantor berita Kyodo melaporkan, data GPS mengindikasikan helikopter itu melakukan manuver berbelok sekitar satu menit sebelum kehilangan kontak. Helikopter tersebut tidak dilengkapi flight data recorder.
Sempat diperbaiki pada April lalu, helikopter berusia 20 tahun itu diklaim laik terbang saat dipakai kembali di bulan Juni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id