Kunjungan Duterte ke Marawi ini bertepatan dengan perayaan satu tahun dirinya menjabat sebagai presiden Filipina.
"Saya ingin pergi ke Marawi. Mungkin saya akan ke sana besok (Jumat 30 Juni). Sangat terlambat jika saya ragu-ragu untuk ke sana," tegas Duterte, seperti dikutip Inquirer, Kamis 29 Juni 2017.
Duterte tampaknya tidak takut akan bahaya pertempuran di Marawi yang sampai saat ini pun masih berlangsung.
"Saya akan pergi ke sana, dan jika saya tidak beruntung, berarti saya ada di dalam kargo. Sudah ada Wakil Presiden. Apa masalahnya?" katanya.
Duterte menegaskan kembali, dirinya tak bisa berdiam diri di kantor kepresidenan sementara banyak warga yang menderita akibat bentrok ini.
Sebelumnya, ia sudah berencana untuk mengunjungi Marawi pada awal bulan ini. Namun rencananya dibatalkan dengan alasan cuaca memburuk.
Sebagai gantinya, ia mengunjungi kamp-kamp militer dalam beberapa pekan terakhir untuk memastikan bahwa semangat pasukan pemerintah masih tinggi untuk menumpas kelompok militan di Marawi.
Marawi, kota berpenduduk mayoritas Muslim ini terletak di Filipina Selatan, tepatnya di tepi Danau Lanao, Pulau Mindanao.
Menurut laporan, kini ada sekitar 120 militan yang bersembunyi di empat distrik di Marawi. Serangan udara dan tembakan artileri juga berlanjut setelah sempat diberlakukan gencatan senjata selama 8 jam untuk memperingati Idul Fitri.
Diketahui, para militan juga masih menahan sekitar 100 orang, termasuk seorang pastor Filipina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News