Juru bicara Istana Malacanang, Ernesto Abella mengatakan, status darurat militer dinyatakan sukses. "Kita telah menyetop pembentukan kekhalifahan di Marawi," kata dia.
Dilansir Inquirer, Sabtu 24 Juni 2017, Abella menegaskan kembali bahwa tujuan utama untuk menggagalkan Maute sudah berhasil.
Sebulan sudah darurat militer diserukan Presiden Rodrigo Duterte di Marawi sejak pecahnya bentrokan yang menelan ratusan nyawa pada 23 Mei lalu.
Sementara, Otoritas Pembangunan Mindanao mengatakan bahwa mereka sangat mendukung perpanjangan darurat militer selama 60 hari ke depan.
"Harus diperpanjang. Jika tidak, dikhawatirkan akan meluas ke wilayah lain," sebut mereka.
Namun, pemerintah masih menunggu kabar dari militer yang bersiaga di Marawi terkait keadaan sebenarnya di sana sebelum membuat keputusan baru.
"Tergantung dari rekomendasi Angkatan Bersenjata Filipina yang ada di lokasi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News