Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte berkomitmen kerja sama lawan terorisme (Foto: AFP).
Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte berkomitmen kerja sama lawan terorisme (Foto: AFP).

Indonesia-Filipina Perkuat Komitmen Kerja Sama Atasi Terorisme

Fajar Nugraha • 22 Juni 2017 15:05
medcom.id, Manila: Indonesia dan Filipina terus memperkuat kerja sama melawan aksi teror yang terinspirasi oleh kelompok Islamic State (ISIS). 
 
Juru Bicara Kepresidenan Filipina Ernesto Abella mengatakan, Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte melakukan pembicaraan melalui telepon untuk membahas ancaman oleh militan lokal yang terafilasi dengan ISIS.
 
"Baik kedua kepala negara memastikan kembali kebutuhan membangun kerja sama untuk mengatasi ancaman yang dilakukan oleh pelaku teror serta kelompok ekstremis," ujar Abella, seperti dikutip Xinhua, Kamis 22 Juni 2017.
 
"Kedua kepala negara juga menekankan pentingnya pertemuan trilateral antara Indonesia, Malaysia dan Filipina yang berlangsung hari ini (Kamis 22 Juni)," imbuh Abella.
 
Abella menambahkan, dalam percakapan melalui telepon Rabu 21 Juni itu, "Presiden Joko Widodo memastikan kembali komitmen untuk mendukung Filipina dalam mengatasi terorisme, termasuk mengembalikan perdamaian dan kestabilan di Filipina selatan."
 
"Atas hal itu, Presiden Duterte menyambut baik komitmen Presiden Joko Widodo dan menegaskan bahwa Pemerintah Filipina siap untuk bekerja sama dengan Indonesia dan negara lain dalam menghadapi isu penting ini," tutur Abella.
 
Pertemuan trilateral 
 
Menteri Luar Negeri Filipina, Menlu Indonesia dan Menlu Malaysia akan melakukan pertemuan trilateral di Manila hari ini. Mereka akan membahas strategi bersama mencegah agar ISIS tidak mendapatkan peluang sama sekali di Asia Tenggara.
 
Menurut Menlu Filipina Alan Peter Cayetano, mereka akan saling berbagi perspektif dan pandangan serta strategi untuk memperkuat kerja sama melawan upaya ISIS membentuk kekhalifahan di kawasan.
 
"Kami akan berbicara tentang kerja sama terpadu untuk melawan teroris dan tentunya bisa melibatkan ASEAN dalam upaya mencegah para militan yang kabur dari Irak dan Suriah," tutur Cayetano.
 
Indonesia kirim delegasi kuat
 
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi akan bertolak ke Manila didampingi oleh Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Tito Karnavian, Kepala BNPT dan BIN untuk menghadiri pertemuan trilateral ini.
 
Sebelumnya menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir pada 20 Juni, pertemuan ini sudah digagas Menlu Retno dari dua pekan lalu dengan pihak Filipina. Namun, mengingat keadaan di Filipina Selatan sedang darurat, jadi mereka tidak bisa ke Indonesia, dan kita yang ke sana.
 
Menurut Arrmanatha, pertemuan ini cepat dilaksanakan karena mengingat situasi di Marawi yang mengkhawatirkan. Tujuan utama dalam pertemuan ini untuk membahas situasi keamanan di Filipina Selatan, khususnya Marawi dan dampaknya kepada sub kawasan kita terkait dengan Indonesia, Malaysia dan Filipina.
 
Sejak 23 Mei lalu, kelompok militan yang mengaku berafiliasi dengan ISIS menguasai kota Marawi di Filipina. 
 
Hingga saat ini 369 orang dilaporkan tewas dalam pertempuran dengan sebagian besar dari mereka adalah militan. Korban jiwa di kalangan pasukan pemerintah mencapai 67, sedangkan warga sipil yang tewas tercatat 26 orang.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan