Pernyataan disampaikan di tengah ketegangan diplomatik kedua negara, terutama setelah AS meminta staf Rusia mengosongkan tempat kerja mereka di San Francisco, New York dan Washington.
"Kami berhak membuat keputusan mengenai berapa banyak diplomat AS yang bisa bekerja di Moskow. Tapi kami tidak akan melakukan itu saat ini," ujar Putin dalam sebuah konferensi pers usai KTT BRICS di Tiongkok, Selasa 5 September 2017.
Moskow sebelumnya telah memerintahkan Washington mengurangi jumlah diplomatnya di Moskow hingga tinggal bersisa 455 per 1 September. Angka itu sama dengan jumlah total diplomat Rusia di AS.
Namun angka itu meliputi 155 orang yang bekerja di misi diplomatik Rusia di PBB. Itu artinya, kata Putin, Rusia dapat memangkas jumlah staf diplomatik AS hingga hanya tersisa 300.
"Hitung-hitungannya adalah, 455 dikurangi 155," sebut Putin.
Moskow geram usai AS menutup tiga misi diplomatiknya. Negeri Beruang Merah itu meminta AS memikirkan kembali keputusan kontroversialnya, yang dinilai dapat memperburuk hubungan kedua negara.
Komunitas intelijen AS telah menuduh Putin berada di balik peretasan saat masa kampanye pemilihan umum presiden AS pada 2016. Putin dituduh lebih condong memilih Trump ketimbang Hillary Clinton.
Penutupan tiga misi diplomatik Rusia adalah buntut dari tuduhan tersebut.
Saat masa kepemimpinan Barack Obama, AS pernah mengusir 35 diplomat AS dan menutup dua kompleks diplomatik Moskow.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News