Sebelas WNI dievakuasi dari Marantao (20 km dari Marawi City), Provinsi Lanao del Sur dan 6 WNI dari Sultan Naga Dimaporo, Provinsi Lanao del Norte.
Belasan WNI tersebut dibawa ke bandara aman terdekat, Bandara Lagundingan, Mindanao Utara, untuk diterbangkan ke Davao City.
Evakuasi dilakukan dua tim setelah Menlu RI Retno Marsudi mendapat jaminan keamanan dari Pemerintah Filipina untuk dilakukannya evakuasi.
Proses evakuasi dimulai sekitar pukul 07.00 waktu setempat dan berlangsung selama satu hari. Evakuasi sempat tertunda beberapa hari karena situasi keamanan yang dianggap belum kondusif.

Evakuasi berawal dari diterimanya informasi mengenai 16 WNI anggota Jamaah Tabligh dan 1 WNI yang menetap di Marawi yang terjebak di tengah konflik.
Setelah memverifikasi status 17 WNI tersebut serta lokasi keberadaan mereka, Menlu RI memerintahkan agar KBRI Manila dan KJRI Davao melakukan upaya untuk mengevakuasi 17 WNI tersebut ke wilayah aman.
Saat ini ke 17 WNI saat ini berada di KJRI Davao dan akan segera dipulangkan ke Indonesia.
Menlu RI memantau proses evakuasi dari waktu ke waktu untuk memastikan proses berjalan dengan aman dan selamat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id