Berdasarkan data terbaru situs pemantau John Hopkins CSSE, jumlah kasus covid-19 di Korsel mencapai 4.812. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mencatat adanya 28 kematian akibat covid-19 di Korsel.
"Seantero negeri telah mulai berperang dengan penyakit menular," kata Moon, seperti dilansir dari AFP.
Jumlah infeksi korona covid-19 di Korsel melonjak tajam dalam beberapa hari terakhir. Merespons hal ini, sejumlah acara -- mulai dari konser musik hingga olahraga -- di Korsel telah dibatalkan atau ditunda.
Bank sentral Korsel telah memperingatkan dampak buruk covid-19 di kuartal awal 2020. Wabah korona ini dikhawatirkan dapat menghantam sektor konsumsi dan juga ekspor Korsel.
Lebih dari separuh kasus korona covid-19 di Korsel terkait dengan sekte Shincheonji Church of Jesus di kota Daegu. Sejumlah warga Korsel menganggap sekte tersebut lebih mirip dengan sebuah kultus.
Seorang anggota Shincheonji mengalami demam pada 10 Februari, namun menghadiri empat misa di sejumlah gereja di Daegu. Ia kemudian dinyatakan positif covid-19.
Senin kemarin, pemimpin Shincheonji Lee Man-hee meminta maaf karena merasa bertanggung jawab atas penyebaran sebagian besar kasus korona di Korsel. "Mewakili seluruh anggota (sekte), saya ingin menyampaikan permohonan maaf tulus kepada semua orang," kata Lee.
Pria berusia 88 tahun itu berlutut dan bersujud di hadapan awak media di kota Gapyeong. "Meski tidak pernah ada kesengajaan, banyak orang telah terinfeksi (korona)."
Lee mengaku sudah berusaha keras untuk menekan penyebaran covid-19. "Saya meminta maaf kepada masyarakat. Saya juga meminta maaf sekaligus berterima kasih kepada pemerintah atas seluruh upaya yang telah dilakukan," ungkap Lee.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News