Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama para diaspora Indonesia. Foto: Medcom.id/Marcheilla Ariesta.
Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama para diaspora Indonesia. Foto: Medcom.id/Marcheilla Ariesta.

Wapres JK Anggap Negara Bergantung pada Diaspora

Marcheilla Ariesta • 19 Agustus 2019 18:26
Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Simposium Cendekiawan Kelas Dunia 2019. Dalam pidatonya, JK mengatakan para cendekiawan yang juga adalah diaspora Indonesia dapat berbagi untuk bangsa.
 
"Saudara-saudara diaspora tidak perlu kembali ke Indonesia, silakan di luar dan belajar serta serap ilmu dari banyak negara," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 19 Agustus 2019.
 
JK membandingkan dengan beberapa negara di dunia, di mana mereka memanfaatkan diaspora untuk kemajuan bangsanya. Wapres mencontohkan India dan Filipina, yang menurutnya 20 persen warganya telah menjadi diaspora.

"Saat ini, negara bergantung pada diaspora, bukan kebalikannya. Tapi sekali lagi, harus saling berbagi untuk kemajuan bangsanya," tegas Wapres.
 
Dia menambahkan, para diaspora juga harus menjadi 'virus' untuk Indonesia. Maksudnya adalah ilmu yang didapatkan dapat disebarkan ke generasi penerus di Indonesia.
 
Menurutnya, jika itu sudah terlaksana, Indonesia tidak akan kalah dari Jepang dan Tiongkok.
 
Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional, Deden Rukmana, mengatakan sebanyak 52 cendekiawan Indonesia dari 13 negara berkontribusi dalam Simposium Cendekiawan Kelas Dunia (SCKD) 2019.
 
Menurut dia, ini bentuk kecintaan para diaspora Indonesia itu kepada Indonesia. "Kegiatan SCKD adalah terobosan tinggi. Ini adalah rumah kami, ilmuwan diaspora Indonesia untuk terus membangun bangsa," tuturnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan