Moazzam yang merupakan seorang keturunan Pakistan, juga menjadi Duta Besar Inggris beragama Islam pertama yang menjalankan tugas di Indonesia. Bertugas di negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Moazzam memiliki banyak sekali pengalaman menarik.
Pria yang gemar menyantap lotek ini juga jago berbahasa Indonesia. Itu yang membuat dia terkenal di Twitter.
Tak hanya itu, fans Liverpool ini juga menyukai musisi Indonesia, salah satunya band Stars and Rabbit. Kecintaannya terhadap Indonesia menarik untuk dikulik. Karenanya tim Medcom.id pada 11 Juni 2019 berbincang dengan Moazzam mengenai kehidupannya serta pesan dan kesannya untuk Indonesia.
Berikut wawancara lengkap tim Medcom.id dengan Moazzam Malik.
Apa yang menarik selama lima tahun tinggal di Jakarta?
Banyak sekali. Saya menikmati selama saya tinggal di Jakarta. Orangnya ramah, suasana nyaman, saya suka cuaca di Jakarta. Biasanya saya sarapan di teras rumah, begitu juga malam hari sebelum tidur. Banyak suasana yang akan saya rindukan dari Jakarta.
Sebelum di Jakarta, Bapak ditempatkan di mana?
Ini penempatan pertama saya dan langsung menjabat sebagai duta besar, juga pertama kali saya bekerja dengan Kementerian Luar Negeri Inggris --Moazzam sebelumnya bekerja di Kementerian Pembangunan Internasional--. Ini pertama kalinya saya tinggal di Asia Tenggara dan di Indonesia. Negara ini adalah negara yang berpotensi tinggi, dinamis dan penting untuk masa depan dunia, terutama di kawasan Asia. Banyak hal yang saya temukan di Indonesia. Keluarga saya juga sangat senang tinggal di sini. Walaupun saya akan pulang ke London, tetapi Indonesia tetap di hati.
Dari kondisi yang sangat berbeda antara London dan Jakarta, pertama kali datang ke sini apa yang Bapak rasakan?
Tinggal di negara berkembang seperti Indonesia tidak begitu aneh. Saya juga cepat beradaptasi di sini. Ada beberapa yang berbeda tetapi saya dengan cepat dapat mengikuti. Masyarakat Indonesia sangat ramah dan negara ini sangat beragam dan menarik untuk dipelajari.
Lima tahun tinggal di Indonesia, makanan apa yang paling Bapak sukai?
Banyak sekali. Juni 2014 saya sempat tinggal di Yogyakarta selama satu bulan untuk belajar Bahasa Indonesia. Di depan sekolah saya itu jual lotek --sayuran dengan bumbu kacang-- dan itu enak sekali! Saya bisa makan empat sampai lima kali dalam seminggu di situ. Harga murah dan tempatnya bersih. Kalau di Jakarta, ada satu restoran yang sangat enak, tidak terlalu terkenal tetapi restoran itu jadi favorit keluarga saya karena mie goreng yang disajikan enak sekali. Ini yang akan kami rindukan ketika pulang ke London nanti.
Selain makanan, budaya Indonesia seperti apa yang Bapak suka?
Ada banyak. Pertama, kekayaan alam. Negara ini punya kekayaan alam yang lengkap. Ini menarik wisatawan. Saya berpesan agar warga dan wisatawan menjaga kebersihan dan keindahan Indonesia serta sadar akan pentingnya keberlangsungan lingkungan hidup, terutama pengurangan pemakaian plastik.
Untuk musik, saya suka satu band asal Indonesia bernama Stars and Rabbit. Saya juga suka datang ke festival-festival musik di sini seperti Java Jazz. Dulu pada 2014 saat pelantikan Presiden Joko Widodo, saya juga nonton Slank.
Musik, budaya, teater, drama, saya suka sekali. Satu lagi, guru les Bahasa Indonesia saya menganjurkan saya untuk menonton sinetron untuk belajar bahasa gaul Indonesia.
Untuk keragaman, Inggris lebih homogenik di awal tapi karena adanya imigran, Inggris menjadi negara yang beragam. Namun, untuk menyesuaikan semuanya terutama di politik, perlu kebijakan dan sikap bijaksana dari pemimpin. Ada banyak tantangan soal keragaman dan ada banyak hal yang bisa dipelajari dari Indonesia. Negara ini (Indonesia) harus waspada dalam menjaga keragaman, terutama dari masyakaratnya.
Apa harapan di usia 70 tahun hubungan diplomatik dua negara?
Kita sudah menjalin hubungan tidak hanya 70 tahun ini tapiratusan tahun. Inggris adalah salah satu negara yang cepat membangun hubungan diplomatik dengan indonesia. Selama 70 tahun ada banyak kemajuan dan keberhasilan terutama selama saya di sini serta di periode pertama Bapak Presiden Joko Widodo memimpin. Di mass depan, masih banyak kesempatan untuk kedua negara mengembangkan kerja sama.
Indonesia berpotensi dalam hal ekonomi. Negara ini sangat beragam, sangat luas dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Indonesia juga sudah masuk ke G20. Peran Indonesia untuk masa depan sangat penting. Aspirasi besar Indonesia masih ditunggu.
Pemerintah Inggris dan saya ingin melihat Indonesia berhasil sebagai negara ekonomi yang maju, sebuah negara demokrasi dan juga negara yang siap bekerja sama dengan Inggris dan negara lainnya untukmenjaga kesejahteraan dan perdamaian dunia.
Di masa kini, ada banyak tantangan yang kita hadapi seperti masalah ekstremisme, perubahan iklim, ketidakpastian dunia ekonomi. Banyak tantangan yang nantinya merugikan kita. Tetapi ingat, tidak ada satu negara yang dapat mengatasi ini sendiri melainkan harus bekerja sama.
Kami harap Indonesia juga lebih berani memainkan peran di panggung dunia dan bekerja sama dengan Inggris serta negara lain untuk masa depan dan lebih baik dari masa lalu.

Kami melihat di Twitter, Anda menonton final Liga Champions dengan fans Liverpool di Indonesia. Bisa ceritakan keseruannya?
Kemarin untuk final Liga Champions diselenggarakan di Senayan, GBK. Walaupun pertandingan jam 2 pagi finalnya, tetap ikut karena diundang BigReds Indonesia. Ada 3.000 pendukung Liverpool yang berkumpul di sana. Suasana sangat menarik dan kelihatan tim kami berhasil menjadi champion. Mulai jam 2 dilanjutkan dengan sahur, beristirahat di rumah pukul 5 pagi.
Siapa pemain paling Anda suka?
Ada banyak, pasti sama dengan kebanyakan fans Liverpool. Pastinya Mohammed Salah sebagai salah satu pemain berbakat di dunia. Tetapi yang saya suka dia tidak hanya berbakat di sepak bola, tapi seorang yang baik dan baik hati. Sikapnya sangat bagus juga, menjadi inspirasi untuk anak-anak, remaja dan bahkan saya. Tapi ada banyak lagi yang lain, seperti Van Dijk yg merupakan pemain bertahan, pemain berbakat, Andrew Robertson, Trent Alexander, wah ada banyak.
Salah orang asli dari Mesir, tapi bermain untuk Inggris. Ini sebenarnya adalah keragaman di negara saya. Ada pemain yang berbakat, berkumpul di liga dunia untuk bermain di klub Inggris. Dan ini menjadi inspirasi bagi warga Inggris, jadi mereka lebih sadar dengan keragaman dunia.
Baru saja ada sebuah laporan yang dikeluarkan sebuah universitas yang memperlihatkan kita dengan Mohammed Salah di Liverpool. Isu sara menurun. Sepak bola tidak hanya jadi jalur hiburan, tapi juga perdamaian, keberagaman, kebersamaan, unity in diversity. Dan motto Liverpool, You Never Walk Alone.
Apakah Anda pernah bertemu pemain Liverpool?
Ya ada beberapa pemain Liverpool yang legenda, yang sudah berkunjung ke Indonesia untuk mempromosikan Liverpool Football Club. Ada beberapa kegiatan sama mereka. Dan dua atau tiga tahun lalu, saya sempat kunjungan kerja ke Inggris, termasuk ke Liverpool. Saya diundang untuk nonton pertandingan di Anfield, dan karena saya diundang president director-nya dan bertemu dengan Steven Gerrard, Kenny Daglish, Ian Rush, jadi legenda-legenda besar. Dan walaupun saya biasa berbincang dengan wartawan, para menteri, bahkan presiden, tapi begitu ketemu mereka, suaranya hilang, jadi diam saja, speechless.
Pesan kesan untuk fans Liverpool di Indonesia?
Saya rasa mottonya pas sekali, 'You Never Walk Alone', tak hanya untuk pecinta Liverpool, tapi masyarakat. Jadi saya kira sebuah klub yang merakyat, ada perasaan kebersamaan dalam klub, dengan klub lain dan masyarakat.
Ini klubnya, Liverpool di masa sekarang, menjadi kota yang berhasil di Inggris. Dan adalah sebuah kota yang bersejarah. Dan baru-baru ini ada kesepakatan sister city antara Liverpool dan Surabaya. Tetapi selama kurang lebih 10 hingga 20 tahun terakhir, ada banyak tantangan di Liverpool. Tapi football club-nya -ada tiga klub di Liverpool, ada Liverpool, Everton, dan Tranmere- klub-klub tersebut menjadi sumber perkembangan perekonomian Liverpool.
Bahkan Ibu Risma, melalui sister city, tertarik untuk belajar dari Liverpool, anak-anak Surabaya yang berbakat jadi mampu untuk berkembang, tak hanya di Liga Indonesia tapi ke dunia. Saat ada final liga, Ibu Risma sebagai teman saya dan Liverpool, mengeluarkan pesan untuk Liverpool Football Club.
Banyak pengikut Twitter Anda anak-anak milenial, bahkan ada yang mengatakan Bapak lebih Indonesia dibanding orang Indonesia?
Ini pertama kali saya gunakan Twitter. Sebelum tugas di Indonesia, saya ada Facebook tapi private. Saat saya tugas di Idonesia, saya diusulkan oleh kolega di Kedubes untuk menceritakan kegiatan saya di Indonesia agar teman-teman lebih sadar akan tugas saya. Tujuannya, keberhasilannya, dan kegagalan juga. Itu menjadi hampir seperti diary untuk menceritakan kegiatan saya di Indonesia. Membuat lelucon atau menggunakan Twitter untuk menghibur di Indonesia.
Anda sempat menjadi observer Pemilu di Indonesia. Bagaimana menurut Anda pemilu di Indonesia?
Saat Pemilu, pagi dan sore, saya keliling-keliling TPS di kampung dekat Kedubes, ada banyak TPS. Dan saya lihat pemilihan dilaksanakan dengan damai, dengan baik. Pada proses penghitungan juga saya sempat datang lagi dan tidak ada masalah, semua berjalan baik. Ya, walaupun TPS ada masalah, itu juga terjadi di Inggris, terjadi juga di negara-negara lain. Ada kasus di depan pengadilan, itu sesuai dengan hukum Indonesia, tidak ada masalah.
Jadi kepercayaan mengenai Pemilu Indonesia dari luar negeri masih tinggi. Saya yakin lembaga-lembaga Indonesia bisa mengatasi isu-isu, hal demokrasi secara damai, diskusi tanpa kekerasan, walau pun ada demo yang dilakukan. Saya yakin itu hak. Tapi saya kecewa, sedih sekali ada korban hingga meninggal dunia. Ini berita yang jelek.
Dan saya kira ada banyak hal yang harus dipelajari untuk memastikan politik Indonesia bisa dilanjutkan dengan damai. Saya kira penting juga untuk memastikan kelompok minoritas bisa mengambil hak-haknya. Karena kualitas demokrasi di sebuah negara saya kira bisa dinilai dengan cara memperlakukan kelompok minoritas. Kalau minoritas berkuasa untuk memperdayakan memainkan peran dalam dunia politik untuk mengambil hak-hak suaranya, memastikan hak-haknya dijaga, saya kira itu sangat penting, memperlihatkan kualitas demokrasi.
Pemilu Indonesia menurut saya masih aman dan lancar, damai dan lancar. Namun saya kira hati-hati, waspada terus, masih ada banyak masalah, isu-isu meski kecil tapi perlu perhatian, kerja keras. Perlu berjuang terus.

Di belakang kita ada sebuah bus. Ini bus apa?
Ini bus sebenernya dibikin untuk Queen Birthday Party beberapa tahun lalu. Tapi sesudah pestanya, kami tidak mau buang. Jadi ditaruh di kantin. Ada beberapa orang yang datang ke kedutaan saya berfoto di depannya atau masuk ke depannya. Bus ini juga digunakan untuk kampanye promosi kami, English for Indonesia.
Jadi di Kedubes saya, bersama British Council, selama 6-8 bulan kami promosikan kefasihan Bahasa Inggris. Itu salah satu yang utama untuk daya saing Indonesia ke depan. Bahasa Inggris sudah menjadi bahasa sehari-hari di dunia, politik, budaya, sepakbola, dan lain-lain. Dan sebanyak kurang lebih 100 universitas terbaik di dunia menggunakan Bahasa Inggris. Jadi kalo mau akses ke pengetahuan terbaru, inovasi terbaru, bisnis maju, harus pakai Bahasa Inggris.
Dan di Indonesia, Bahasa Inggris kefasihannya masih sedikit rendah. Jadi lembaga British Council menawarkan materi-materi semua gratis tak terbatas. Untuk materi-materi belajar Bahasa Inggris bagi anak kecil, remaja, dewasa dan juga untuk guru-guru Bahasa Inggris yang bisa membuat pelajaran lebih menarik, seru untuk siswanya.
Dengan slogan ini, apapun maumu, ayo #LearnEnglish dulu. Tinggal klik link ini atau cari hashtag 'Learn English' di Google, akan keluar. Sangat berguna.
Apakah ada tips and trik kuliah di Inggris? Apakah Kedubes memiliki program beasiswa?
Yang pasti sih harus fasih Bahasa Inggris. Ada puluhan universitas terbaik di dunia. Sebanyak 18 dari 100 terbaik dunia ada di Inggris, seperti Oxford, Cambridge, dan lain-lain. Ada di Inggris, tapi juga ada banyak yang mungkin tidak seterkenal Oxford dan Cambridge tetapi masih bertaraf internasional.
Sistem pendidikan di Inggris juga sangat terbuka, jadi ada yang mengambil pendidikan tinggi di Inggris dan bekerja di luar negeri. Sekitar satu dari enam mahasiswa di Inggris berasal dari negara lain. Ini sistem pendidikan yang cocok untuk mahasiswa dari seluruh dunia.
Kalau kuliah di Inggris, tidak hanya menemukan orang-orang Inggris tetapi juga dengan orang dari seluruh dunia. Dan sebenarnya harganya dibanding negara lain cukup murah juga.
Mengenai beasiswa, dari pemerintah Inggris ada program beasiswa, yakni Chevening. Ini untuk S2. Dan ada 60-70 beasiswa yang ditawarkan untuk mahasiswa Indonesia. Untuk mendaftarkan aplikasi, saya kira bulan Oktober atau November, cek di situs website. Masih bisa untuk tahun depan jika ingin mendaftar.
Tapi ada juga beasiswa dari pemerintah indonesia, yakni LPDP. Kelompok mahasiswa terbesar yang berminat kuliah di luar negeri lewat jalur LPDP, memilih ke Inggris. Karena mereka sudah tahu ada ilmuwan yang sangat baik, pendidikan tinggi bertaraf internasional, ada juga banyak hiburan. Karena belajar tidak hanya di dalam kelas, tapi juga di luar kelas. Jadi itu pengalaman lengkapnya. Jadi mereka sadar, Inggris memiliki pendidikan baik. Selain itu ada juga beasiswa dari universitas Inggris sendiri untuk S1 dan S2-nya atau bahkan S3. Bisa cek di website, dan British Council juga.
Tapi yang penting juga, karena ada mahasiwa Indonesia yang kuliah di Inggris, saya juga berminat menarik universitas Inggris bekerja sama dengan universitas Indonesia. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, sumber dayanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News