Laporan tersebut muncul dalam website resmi kantor Perdana Menteri Singapura (PMO). Situs itu diketahui diretas oleh pihak tidak dikenal dan menyebutkan pernyataan dokter bahwa Lee Kuan Yew sudah wafat.
Foto dari pernyataan tersebut beredar luas di media sosial dan aplikasi WhatsApp. Media-media asing pun turut tertipu dengan pengumuman palsu tersebut.
Media Amerika Serikat (AS) CNN dan media Tiongkok CCTV tutur menyebarkan pesan di Twitter bahwa Lee sudah wafat. Bahkan CCTV mengabarkan wafatnya Lee sebagai siaran khusus.
Usai memastikan bahwa kabar itu palsu CCTV langsung menghapus twitt wafatnya Lee. CCTV juga mengklarifikasi bahwa kondisi kesehatan Lee saat ini masih belum jelas.
"Kabar mengenai wafatnya Lee Kuan Yew sudah dipalsukan, tetapi masih belum jelas," sebut CCTV, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis (19/3/2015).
Sementara CNN memposting pernyataan juru bicara Pemerintah Singapura, bahwa kabar kematian Lee adalah palsu. CNN juga menghapus kabar tidak tepat yang bereda sebelumnya.
Polisi Singapura pun menyelidiki siapa yang membuat laporan palsu tersebut. Laporan itu sendiri hadir di situs resmi kantor PMO.
Lee Kuan Yew adalah Perdana Menteri pertama Singapura dan masih dirawat di Singapore General Hospital dalam kondisi kritis. Tim dokter menyebutkan bahwa kondisi Lee saat ini terus memburuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News