"Kita ingin ada kerja sama lebih kuat untuk pertukaran informasi di lingkungan strategi kita, khususnya di Indo-Pasifik yang kini menjadi titik berat dari perhatian dunia," ucap Rektor Universitas Pertahanan (Unhan), Letjen Dr Tri Legionosuko, dalam EU-ASEAN Seminar on Security and Defense di Ayana Midplaza Hotel, Jakarta, Senin 26 November 2018.
Dalam seminar ini, Unhan bersama Uni Eropa dan ASEAN mendiskusikan lebih mendetail mengenai pertukaran informasi tersebut. Bersama dengan dua organisasi kawasan, Unhan bertekad mencari solusi untuk menjawab berbagai tantangan di bidang pertahanan. Solusi itu nantinya akan diberikan kepada pembuat kebijakan di tingkat nasional.
Sementara itu, Tri menyebut masih beberapa hal yang menjadi tantangan bagi negara anggota ASEAN, khususnya Indonesia dalam bidang pertahanan dan keamanan.
"Kita melihat bahwa terorisme itu masih menjadi soal ke depan, termasuk juga bidang siber dan keamanan maritim. Ini tiga isu yang masih menjadi tantangan utama di Indo-Pasifik," tutur Tri.
Sementara itu, Tri menambahkan Uni Eropa yang selama ini cenderung diam, mulai melihat kekuatan besar Indo-Pasifik. "Karena setiap perkembangan yang terjadi di Indo-Pasifik ini akan berpengaruh terhadap kebijakan di negara-negara (Eropa) itu," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News