Manila: Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Setelah menyuruh menembak pemberontak wanita di alat kelamin, kini dia menjanjikan uang bagi mereka yang berhasil membunuh Tentara Rakyat Baru (NPA).
Dia menghargai satu anggota NPA sebesar USD500 atau sekitar Rp6,7 juta bagi masyarakat.
NPA merupakan sayap militer gerilya Partai Komunis Filipina (CPP) yanh didirikan Jose Maria Sison. Dia merupakan akademisi yang mengasingkan diri ke Belanda dan dijuluki pendukung terorisme oleh Negara Barat.
"Sekarang saya akan memberi penawaran. Saya akan membayar USD500 jika mereka berusaha keras menembus hutan dan menembak satu saja NPA," katanya, seperti dikutip dari Asian Correspondent, Sabtu 17 Februari 2018.
"Jika kalian bisa menembak seekor burung, kalian pasti bisa membunuh para NPA itu," ucap Duterte dalam pertemuan di Kota Cebu.
Pernyataan Presiden Filipina ini merupakan tamggapan dari ancaman Sison. Sison mengatakan pendukungnya akan membunuh pasukan militer Filipina tiap hari jika perundingan damai tak dilanjurkan.
Duterte sendiri memutuskan mengakhiri perundingan damai dengan pemberontak komunis November tahun lalu. Pasalnya, para pemberontak terus menyerang intensif pasukan pemerintah dan warga sipil.
Banyak tentara dan warga sipil tewas akibat serangan pemberontak.
Sebulan usai menghentikan perundingan damai, Duterte mendeklarasikan kelompok komunis tersebut sebagai organisasi teroris. Tak hanya itu, mantan Wali Kota Davao itu juga meminta perpanjangan darurat militer di Mindanao hingga akhir 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id