Seorang wanita berjalan di tengah musim kering di Somali, Ethiopia, 16 April 2016. (Foto: AFP/VINCENT DEFAIT)
Seorang wanita berjalan di tengah musim kering di Somali, Ethiopia, 16 April 2016. (Foto: AFP/VINCENT DEFAIT)

Indonesia Harus Ubah Persepsi Buruk tentang Afrika

Marcheilla Ariesta • 03 Oktober 2017 17:43
medcom.id, Jakarta: Indonesia harus mengubah persepsi buruk mengenai Afrika bila ingin melakukan kerja sama lebih mendalam dengan Benua Hitam tersebut. Selama ini, sebagian masyarakat Indonesia menganggap negara-negara di Afrika itu miskin, rentan konflik dan beragam kejahatan, termasuk di antaranya narkoba dan terorisme. 
 
Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri Indonesia, Daniel Tumpal Simanjuntak, menegaskan bahwa anggapan tersebut keliru. Afrika merupakan tempat potensial untuk berinvestasi.
 
"Selama ini perhatian Indonesia untuk berinvestasi hanya terfokus pada Eropa, Amerika, dan negara Asia lainnya, padahal Afrika juga memiliki potensi besar yang tak kalah dibandingkan dengan benua lainnya," ujar Tumpal di Jakarta, Selasa 3 Oktober 2017.

"Persepsi negatif terhadap Afrika, khususnya sub-sahara, yang membuat perhatian ke negara-negara di Afrika kurang. Banyak dari kita masih berpikir Afrika itu miskin dan lain sebagainya, namun hal ini salah kaprah. Afrika adalah benua masa depan," imbuhnya.
 
Indonesia Harus Ubah Persepsi Buruk tentang Afrika
Daniel Tumpal Simanjuntak. (Foto: Metrotvnews.com/Marcheilla Ariesta)
 
Untuk membangun kerja sama yang lebih dalam dengan Afrika, banyak hal yang harus dilakukan Indonesia. Sri Tunggul Panindriya, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi The London School of Public Relations (LSPR) Jakarta, menuturkan ada beberapa cara mempererat kerja sama dengan Afrika.
 
"Ada beberapa yang harus kita lakukan, yaitu ubah mindset tentang Afrika. Pemerintah daerah dan KADIN harus menjadi jembatan kerja sama dengan Afrika. Mereka juga harus mengubah persepsi mengenai negara tersebut," ujar Sri.
 
"Kita juga harus mendorong terbentuknya Interest Group on Africa. Membuka African Studies juga di lembaga perguruan tinggi di Indonesia," imbuhnya.
 
Terakhir, Sri mengharapkan adanya optimalisasi hubungan bilateral antara Indonesia dengan negara-negara Afrika. Kerja sama yang dilakukan sebisa mungkin menyasar pasar non-tradisional.
 
Indonesia sendiri mulai mengembangkan potensi kerja sama ekonomi baru dengan Afrika. Ada empat industri yang disasar Indonesia, yaitu strategis, non-migas, migas dan pendirian pusat logistik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan