Dalam gelombang kekerasan tersebut, sejumlah orang tewas dan ratusan toko milik Muslim serta beberapa masjid di disrik Kandy rusak.
Seperti dikutip AFP, aturan jam malam dan pembatasan menggunakan media sosial sempat diberlakukan untuk mencoba meredam ketegangan.
Kekerasan di Sri Lanka mulai muncul sejak 2012, yang disebut-sebut dimotori sekelompok oknum penganut Buddha. Kelompok itu menuduh Muslim di Sri Lanka mencoba mengajak warga untuk menjadi mualaf.
Tidak hanya itu, Muslim di Sri Lanka juga dituduh merusak sejumlah situs arkeologi umat Buddha.
Di bawah status darurat, otoritas Sri Lanka dapat menangkap dan menahan seseorang jika memang diperlukan.
Ketegangan meningkat di Sri Lanka pada 6 Maret, saat jasad pria Muslim terlihat ditarik dari sebuah bangunan yang terbakar di Sri Lanka.
Parlemen Sri Lanka telah mengeluarkan pernyataan maaf resmi kepada minoritas Muslim, yang berjumlah sekitar 10 persen dari total populasi di angka 21 juta jiwa.
Pada Juni 2014, kericuhan antara Buddha dengan Muslim di Sri Lanka menewaskan empat orang dan membuat sejumlah lainnya terluka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id