Prajurit Myanmar berada di Buthidaung, Rakhine State, 29 Agustus 2017. (Foto: AFP/STR)
Prajurit Myanmar berada di Buthidaung, Rakhine State, 29 Agustus 2017. (Foto: AFP/STR)

Myanmar Tuduh ARSA Bunuh 28 Warga Sipil di Rakhine

Marcheilla Ariesta • 25 September 2017 12:26
medcom.id, Rakhine: Militer Myanmar mengklaim telah menemukan sedikitnya 28 jenazah warga sipil beragama Hindu di Rakhine, Minggu 24 September 2017. Pemerintah pusat menuduh grup militan Arakan Rohingya Salvation Army atau ARSA sebagai dalang di balik pembunuhan.
 
ARSA membantah telah membunuh warga sipil, baik itu pemeluk agama Hindu atau lainnya.
 
Dikutip The Guardian, Senin 25 September 2017, 28 jenazah tersebut terdiri 20 perempuan dan delapan anak laki-laki.

"Mereka memaksa delapan wanita penduduk desa untuk masuk ke agama Islam dan membawa mereka ke Bangladesh," tuduh pemerintah Myanmar.
 
Sementara itu, juru bicara pemerintah Zaw Htay mengatakan pasukan keamanan sedang menyelidiki kematian 28 orang tersebut. Meski demikian, akses masuk bagi awak media dan relawan ke lokasi penemuan jasad, sebagian besarnya masih dibatasi. 
 
Juru Bicara ARSA balik menuduh bahwa kelompok nasionalis Buddha di Myanmar mencoba memecah-belah kerukunan beragama. ARSA menegaskan bahwa kelompok membunuh warga sipil adalah sebuah kebohongan. 
 
Baca: ARSA Klaim Tak Berafiliasi dengan ISIS atau Al Qaeda
 
"ARSA berjanji secara internasional tidak menyerang warga sipil, dan janji kita tetap seperti itu, tidak berubah," ujar pria yang mengaku bernama Abdullah.
 
Pemerintah Myanmar menuturkan bahwa lebih dari 400 orang tewas dalam bentrokan yang terjadi antara ARSA dengan militer di Rakhine. Myanmar menolak menyebut operasi militer di Rakhine sebagai 'pembersihan etnis,' seperti yang dituduh sejumlah pihak. Myanmar menegaskan operasi di Rakhine semata untuk memburu ARSA.
 
Myanmar menuding ARSA sebagai dalang di balik eksodus 430 ribu warga Rakhine ke Bangladesh. 
 
Bangladesh dan organisasi kemanusiaan internasional berjuang membantu para pengungsi asal Rakhine yang sebagian besar adalah etnis Muslim Rohingya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan