Pihak kepolisian mengatakan, empat militan Abu Sayyaf ini memang merencanakan penculikan terhadap wisatawan. Beruntung, militer bisa mengatasinya.
"Saya mengatakan kepada militer, 'jangan tidur. Temukan mereka dan bunuh mereka. Saya ingin mereka mati'," ucap Duterte menanggapi penumpasan terbaru ini, seperti dikutip AFP, Senin 24 April 2017.
Sebelumnya dilaporkan bahwa pimpinan kelompok Abu Sayyaf tewas dalam baku tembak dengan tentara Filipinan di Pulau Bohol, tempat perburuan militer Filipina terhadap pemberontak yang merencanakan penculikan turis-turis.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina, Brigadir Jendral Restituto mengatakan, "Salah satu pemberontak" terbunuh dalam pertempuran pada 22 April 2017, tapi dia tidak dapat memberitahukan identitas orang tersebut.
Pihak militer Filipina mengatakan, operasi penumpasan Abu Sayyaf bakal dilanjutkan. Pekan lalu, operasi ini telah menewaskan setidaknya enam anggota Abu Sayyaf, termasuk pimpinannya yang terlibat dalam penculikan dan pembunuhan turis Kanada dan Jerman.
Kelompok Abu Sayyaf merupakan salah satu kelompok pemberontak yang mencari uang lewat tebusan dan perompakan serta menginvestasikannya untuk persenjataan modern dan kapal.
Kapal-kapal asal Indonesia, Malaysia, dan Vietnam kerap kali jadi sasarannya. Bahkan, beberapa awak kapal kerap diculik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News