medcom.id, Canberra: Sosok Lee Kuan Yew bukan saja dikenal karena kehebatannya membangun Singapura. Dirinya juga dikenal dengan ucapan kontroversial, seperti yang pernah diarahkan kepada Australia.
"Lee Kuan Yew ternyata pernah memperingatkan Australia berkemungkinan menjadi white trash atau warga kulit putih miskin di kalangan negara-negara Asia. Hal itu dikemukakan pada 1980 saat Australia mengalami tekanan inflasi dan tingkat pengangguran yang tinggi," sebut ABC Australia Plus, Selasa (24/3/2015).
"Pernyataannya itu disampaikan awal 80an saat Australia tampaknya tidak sanggup menangani reformasi sektor finansial," jelas Prof James Cotton dari University of New South Wales.
Menurut Cotton, saat itu Australia menerapkan nilai tukar mata uangnya pada angka yang tetap atau bisa dikenal fixed exchange rate.
Menanggapi komentar Lee Kuan Yew itu, PM Australia Bob Hawke pada 1987 mengatakan, "Komentar itu tidaklah berlebihan".
Bahkan Bob Hawke menandatangani kesepakatan antara Partai Buruh dengan Australian Council of Trade Unions (ACTU) untuk memastikan kenaikan tingkat upah sejalan dengan kenaikan harga barang dan jasa.
Sejak saat itu Lee Kuan Yew menjalin hubungan lebih dekat dengan pemimpin politik Australia pada era 90an, termasuk dengan PM Paul Keating. Keating sendiri mendapatkan penghormatan lebih karena kebijakannya yang lebih ke Asia.
Namun sosok Lee Kuan Yew tidak sepenuhnya dipuja di Australa. Saat datang ke Canberra untuk menerima gelar doktor kehormatan dari ANU, dia disambut demonstrasi yang memprotes kehadirannya pada 2007 silam.
Lee Kuan Yew wafat di Singapore General Hospital pada pukul 03.16, Senin waktu setempat. Lee wafat pada usia 91 tahun. Lee sudah dirawat sejak awal Februari 2015 lalu akibat penyakit radang paru-paru atau pneumonia.
Lee Kuan Yew wafat di Singapore General Hospital pada pukul 03.16, Senin waktu setempat. Lee wafat pada usia 91 tahun. Lee sudah dirawat sejak awal Februari 2015 lalu akibat penyakit radang paru-paru atau pneumonia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News