Dalam perjanjian terbaru, yang akan ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada Selasa (2/9/2014), kedua negara telah menyelesaikan masalah perbatasan di kawasan timur Selat Singapura, yakni antara Pulau Batam Indonesia dengan Changi Singapura.
"Dia (SBY) akan tiba di Singapura besok (Selasa) dan bertemu PM Singapura. Pertemuan meliputi penandatanganan perjanjian Indonesia dan Singapura terkait segmen pertama (perbatasan timur)," ucap Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa di Istana Negara, Jakarta, Senin kemarin.
Perbatasan timur Indonesia dan Singapura dibagi dalam dua segmen. Segmen pertama meliputi area antara Chani dan Batam, sedangkan kedua antara Bintan dan South Ledge/Middle Rock/Pedra Branca, kawasan yang juga dipermasalahkan Singapura dan Malaysia.
Perjanjian RI dan Singapura ini merupakan deal kedua setelah 2009. "Kami menandatangani perjanjian perbatasan barat Selat Singapura pada 2009, namun perbatasan timur ditunda karena ada masalah antara Malaysia dan Singapura," tambah Marty.
Selain menandatangani perjanjian batas wilayah, Presiden SBY juga akan menerima penghargaan Order of Temasek First Class dari Singapura. Dalam kunjungannya ke Singapura pada 2013, SBY telah menerima penghargaan dari Rajaratnam School of International Studies (RSIS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News