Dilaporkan The Star Online, tujuh pria bersenjata menaiki dua kapal penangkap ikan di Lahad Datu pada Senin siang. Mereka kemudian melepaskan tembakan peringatan dan memerintahkan tiga nelayan untuk berpindah kapal.
Sementara seluruh kru di kapal penangkap ikan kedua tidak diculik.
Para penculik dan tiga sandera mereka diyakini bertolak menuju Kepulauan Tawi Tawi di Filipina selatan yang berdekatan dengan perairan Sabah.
Kepala Menteri Sabah Datuk Seri Shafie Apdal mengaku telah mendapat informasi mengenai penculikan ini. Ia menyebut insiden terjadi di Tambisan, tempat terjadinya sejumlah penculikan serupa.
Shafie menilai area tersebut terlihat tidak dimonitor baik oleh otoritas setempat. "Kami perlu mengambil sejumlah langkah (penanggulangan dan pencegahan," ungkap dia.
Komandan dari Komando Keamanan Sabah Timur Hazani Ghazali juga mengonfirmasi terjadinya penculikan. "Kami belum mendapat detail lengkap seperti nama dan usia mereka. Tapi ketiganya diyakini berasal dari Indonesia," kata Ghazali kepada Free Malaysia Today.
"Kami telah menghubungi pasukan keamanan di Filipina dan berkoordinasi dengan mereka untuk menentukan lokasi pasti ketiga nelayan," lanjutnya.
Pada 3 September, Kepolisian Sabah menembak mati dua terduga penculik setelah terjadi bentrokan singkat di perairan Lahad Datu.
Polisi menemukan sejumlah barang, termasuk peluru tajam dan senapan Garand dari kapal terduga penculik. Namun keduanya belum dapat diidentifikasi karena tidak adanya dokumen identitas di kapal tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id