Mereka semua telah ditangkap atas tuduhan menyerang pemimpin politik, kandidat, dan kader pemilu menjelang pemungutan suara.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 600 dikaitkan dengan kaum Maoist yang dipimpin Biplav. Sementara 13 lainnya terkait kelompok CK Raut dan 344 sisanya dari beberapa partai politik.
Juru bicara Kepolisian Nepal Manoj Neupane meyakinkan bahwa pihaknya berkomitmen penuh memastikan keamanan dan perlindungan bagi para kandidat dan pemilih agar pemilu berjalan lancar.
"Kami memimpin pasukan keamanan dan tim patroli keliling berpakaian biasa demi tujuan keamanan pemilu," ungkap kepolisian Nepal, seperti dikutip Himalyan Times, Kamis 7 Desember 2017.
Personel keamanan telah dikirim ke distrik-distrik rawan. Pemilu putaran kedua untuk memilih anggota dewan Nepal dijadwalkan berlangsung hari ini.
Nepal telah menutup titik perbatasannya dengan India selama tiga hari, dari Selasa tengah malam sampai menjelang pemilihan.
Dalam putaran pertama pemilu di Nepal, tingkat keikutsertaan warga mencapai 65 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News