Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (Foto: Medcom.id).
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (Foto: Medcom.id).

Janji Mahathir jika Oposisi Menang Pemilu Malaysia

Fajar Nugraha • 25 April 2018 17:10
Petaling Jaya: Koalisi oposisi Pakatan Harapan yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, menjanjikan banyak perubahan jika pihaknya memenangkan pemilu pada 9 Mei 2018 mendatang.
 
(Baca: Rencana Mahathir Mohamad Singkirkan Najib Razak).
 
Salah satu janji yang disuguhkan oleh Mahathir adalah memberikan libur tambahan dua hari, pada saat setiap pemilu dilakukan. Janji ini dipicu pelaksanaan Pemilu Malaysia 2018 yang dilakukan saat hari kerja.
 
"Karena (jadwal pemilu) itu kami meminta semua pemilih untuk bolos kerja (dan memberikan suaranya), karena apa yang dilakukan untuk kepentingan negara," ujar Mahathir, seperti dikutip The Star, Rabu 25 April 2018.
 
"Memberikan suara adalah tanggung jawab besar untuk seluruh rakyat Malaysia. Meskipun mereka memutuskan untuk bolos kerja, saya kira itu adalah hal yang 'halal'," imbuh Mahathir.
 
Lebih lanjut Mahathir menambahkan bahwa saat dirinya berkuasa sebagai perdana menteri, pemilu juga dilakukan di hari kerja. Tetapi menurut Mahathir saat itu tidak ada insiden kecurangan.
 
"Saat itu kondisi tidak kritis dan tidak ada keberatan dari banyak pihak, meskipun pemilu dilakukan pada hari kerja. Tidak ada keberatan seperti saat ini," pungkasnya.
 
Pemerintahan PM Najib menyeleweng
 
Pada saat wawancara khusus Medcom.id dengan Mahathir Mohamad di Kuala Lumpur 3 Februari 2018, dirinya menjelaskan maksudnya untuk terjun kembali ke panggung politik Malaysia di usia 93 tahun.
 
"Jika kami menang, kami bisa bangun Malaysia seperti dulu. Kami ada program untuk mengembalikan Malaysia dengan landasan yang lama dan sistem pemerintahan yang rakyat suka. Dan mungkin ada peraturan jabatan PM hanya boleh dua periode, tidak lebih dari itu," ujar Mahathir, kepada Medcom.id.
 
(Baca: Hubungan Baik RI-Malaysia Masih Membekas di Hati Mahathir Mohamad).
 
Sosok yang pernah tokoh panutan Partai UMNO ini menginginkan adanya keseimbangan dari legislatif, subjektif dan yudisial. Pihaknya yakin bisa mengobati penyakit yang dibawa oleh PM Najib.
 
"Mereka (oposisi) berpendapat bahwa saya berpengalaman, jadi saya bisa membantu pemulihan negara ini," tutur Mahathir.
 
Harapan Mahathir sendiri menginginkan kolisi oposisi Pakatan Harapan bisa menang pemilu. Tapi ada kekhawatiran dari Mahathir mengenai perlawanan dari PM Najib Razak. Menurutnya PM Najib akan menghalalkan segala cara untuk menggagalkan oposisi dengan uang. Dia bisa menyuap pemilih, media, atau apapun itu untuk mendulang suara yang banyak dan menggagalkan lawan.
 
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan