Perjanjian antar kedua negara -- yang secara teknis masih dalam status berperang -- dicapai dalam sebuah pertemuan di Pyongyang bulan lalu. Pertemuan berlangsung antara Presiden Korsel Moon Jae-in dan pemimpin Korut Kim Jong-un.
KTT tersebut merupakan kali ketiga antar kedua tokoh, menyusul terjadinya serangkaian aksi diplomatik yang menurunkan ketegangan di Semenanjung Korea.
Menurut Kementerian Pertahanan Korsel, dua Korea akan bersama-sama menyingkirkan ranjau darat di Area Keamanan Gabungan (JSA) hingga 20 hari ke depan.
Baca: Korsel Kutuk Serangan Ranjau Darat Korut
Jubir Kemenhan Korsel menyebut operasi pembersihan ini sudah dimulai di kedua kubu, meski Korut belum memberikan konfirmasi.
JSA, juga dikenal sebagai desa gencatan senjata Panmunjom, adalah satu-satunya titik dimana pasukan kedua negara dapat berdiri saling berhadap-hadapan. JSA biasa digunakan sebagai lokasi pertemuan dua Korea.
Lebih dari 800 ribu ranjau darat diyakini telah dipasang di sepanjang perbatasan dua Korea selama dan setelah perang era 1950-1953.
Presiden Moon telah menyuarakan agar aksi pembersihan ranjau ini didorong menjadi denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Dalam pertemuan bulan lalu, Moon dan Kim juga sepakat menarik beberapa petugas keamanan pada akhir tahun serta menghentikan latihan militer di perbatasan mulai November mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News