Hingga Senin (1/6/2015), seperti dikutip Associated Press, jumlah korban tewasnya hampir mencapai 2200 jiwa, sejak temperatur ekstrem di India ini terasa pada pertengahan April.
Pada akhir pekan kemarin, temperatur di beberapa negara bagian India berkisar antara 45 hingga 47 derajat Celcius, sekitar 3 Celcius lebih tinggi dari normal.
Di Andhra Pradesh, 1636 orang tewas akibat gelombang panas, sementara 561 sisanya juga kehilangan nyawa di bawah terik matahari ekstrem di negara bagian Telangana.
Kawasan India lainnya juga terkena imbas gelombang panas. Di Uttar Pradesh ada 22 orang korban jiwa, Orissa 21, Gujarat tujuh dan ibu kota New Delhi dua.
Menurut pusat penanganan bencana Emergency Events Database, tragedi di India merupakan gelombang panas nomor lima paling mematikan di dunia.
Gelombang panas paling mematikan terjadi di Eropa pada 2003, yang menewaskan 71310 orang. Sementara di India, gelombang panas terparah menewaskan 2541 orang di tahun 1998.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News