medcom.id, Kuala Lumpur: Malaysia Airlines MH370 masih belum ditemukan sejak jatuh satu tahun lalu. Pilot pesawat masih menjadi perhatian utama dari insiden menyedihkan ini.
Mantan pilot Nik Huzlan, terbelah antara pikiran logis dan loyalitasnya kepada teman. Huzlan adalah salah satu pilot pertama yang pernah menerbangkan Boeing 777-200ER yang kini berada di dalam Samudera Hindia tersebut.
Tidak hanya itu, pria berusia 56 tahun tersebut juga kenal dengan Kapten Zaharie Ahmad Shah, pilot dari MH370. Huzlan yakin bahwa ada faktor kesengajaan yang dilakukan manusia dalam kecelakaan ini.
Hal tersebut dinilai Huzlan dapat dilihat dari rute pesawat yang menempuh Kuala Lumpur- Beijing, Tiongkok tersebut berbelok jauh. Kemudian, komunikasi dengan petugas pengatur lalu lintas udara (ATC) pun tiba-tiba putus dan kira-kira enam jam kemudian, pesawat kehabisan bahan bakar hingga akhirnya jatuh ke laut.
Meski yakin ada campur tangan manusia, Huzlan tidak yakin bahwa Zaharie mampu melakukan hal tersebut. Ini didasarkan akan 30 tahun persahabatan antara dirinya dengan Zaharie.
"Berdasar pemikiran logis dan mengesampingkan emosi, sepertinya ada petunjuk penting yang tidak bisa dihindari," ujar Huzlan, seperti dikutip The New Straits Times, Sabtu (7/3/2015).
"Sahabat Anda, bisa menyimpan rahasia paling dalam," jelasnya.
Hingga kini, belum ada jejak dari pesawat yang membawa 239 orang tersebut. Meskipun empat kapal dikerahkan, sulit untuk mencari pesawat tanpa ada petunjuk sedikitpun.
Tetapi para penyelidik tetap tidak mengabaikan teori pilot yang melenceng. Teori tersebut dianggap sebagai penjelasan paling masuk akal dibandingkan teori penyebab kecelakaan lainnya.
Banyak, namun tidak semua penyelidik dan ahli yang menyelidiki bukti minim dari Zaharie atau kopilot Fariq Abdul Hamid, menyatakan kedua orang pilot itu adalah salah satu penyebab kecelakaan ini. Namun teori tersebut masih terlalu minim bukti dan juga kurangnya motif yang bisa diselidiki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News