Dikutip dari AFP, Senin 24 Februari 2020, dua syarat utama adalah tidak menunjukkan gejala-gejala COVID-19 dan tidak pernah melakukan kontak dengan pasien terjangkit virus korona.
Orang dengan alasan khusus untuk meninggalkan Wuhan, termasuk yang sedang menjalani perawatan medis untuk penyakit selain COVID-19, diizinkan pergi. Mereka yang bertugas melakukan upaya pencegahan wabah korona juga diperbolehkan meninggalkan Wuhan.
Terdapat syarat lain jika seseorang sudah mendapatkan izin meninggalkan Wuhan. Jika menggunakan mobil, maka jumlah maksimal orang di dalam kendaraan tersebut adalah dua, termasuk sopir.
Saat sudah mencapai destinasi usai meninggalkan Wuhan, mereka harus melapor ke otoritas setempat dan menjalani pengawasan kesehatan selama 14 hari.
Penyebaran virus korona di luar Hubei mulai menurun dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah provinsi bahkan melaporkan tambahan nol kasus sepanjang pekan kemarin.
Wuhan, kota yang diyakini sebagai asal muasal virus COVID-19, masih menjadi kontributor terbesar dalam bidang kematian dan total infeksi korona.
Sementara itu, jumlah kasus korona di luar Tiongkok mulai menunjukkan peningkatan, terutama di Korea Selatan. Jumlah kasus korona di Korsel kini telah melonjak ke angka 763.
Dua negara lain yang menjadi sorotan adalah Italia dan Iran. Italia telah mengumumkan kematian ketiga akibat korona, dengan total kasus mencapai 157. Sementara Iran mencatat ada delapan kematian dengan total kasus 43.
Berdasarkan data terbaru Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, angka kematian akibat korona pada Senin ini mencapai 2.592, atau lebih dari 2.600 jika digabungkan dengan negara-negara lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News