Kepolisian Malaysia menyatakan pada Jumat 24 Februari 2017 bahwa residu dari gas syaraf VX ditemukan di wajah dan mata Kim Jong-nam, kakak tiri dari pemimpin Korut Kim Jong-un, yang tewas diracun di Bandara Internasional Kuala Lumpur pekan lalu.
Tim investigasi Malaysia telah menahan tiga orang - wanita dari Indonesia dan Vietnam dan seorang pria Korut - dan ingin berbicara dengan tujuh lainnya. Empat dari tujuh orang itu diyakini telah melarikan diri ke Pyongyang.
Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan dalam laporan Defence White Paper pada 2014 bahwa Korut memproduksi senjata kimia pada 1980-an. Seoul mengestimasi Korut memiliki sekitar 2.500 hingga 5.000 ton senjata kimia saat ini.
Dalam Defence White Paper versi 2012, Korsel menyebut Korut memiliki fasilitas produksi senjata kimia di delapan lokasi, termasuk di pelabuhan Chongjin dan kota Sinuiju.
.jpg)
"Korut diyakini memiliki banyak VX, senjata yang dapat dibuat dengan harga rendah," ucap analis pertahanan Korsel Lee Il-woo yang bekerja pada Jaringan Pertahanan Korea kepada AFP.
Dikembangkan sekitar 100 tahun lalu, VX dapat diproduksi di laboratorium kecil atau fasilitas pembuat pestisida.
"Senjata kimia dan biologi dapat disalurkan melalui berbagai benda seperti artileri, misil dan pesawat," tambah Lee.
Jika diserap kulit, mata atau hidung, VX dapat merusak jaringan syaraf pusat seseorang. Zat ini tidak berbau dan berwarna sehingga sulit dideteksi.
Profesor sains militer Kim Jong-ha di Universitas Hannam mengatakan Korut memiliki 16 jenis racun syaraf, termasuk VX dan sarin.
VX adalah racun syaraf yang diklasifikasikan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai senjata pemusnah massal. Korut tidak menandatangani perjanjian senjata kimia global yang disepakati lebih dari 160 negara pada 1997.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News