Mandela adalah orang kulit hitam pertama yang menjabat sebagai Presiden Afrika Selatan periode 1994 sampai 1999. Ia juga pernah menjadi Sekretaris Jenderal Gerakan Non-Blok selama satu periode yaitu 1998 sampai 1999.
Mandela menjalani masa kurungan 27 tahun, pertama di Pulau Robben, kemudian di Penjara Pollsmoor dan Penjara Victor Verster. Kampanye internasional yang akhirnya menuntut, membuat Mandela dibebaskan tahun 1990.
Pria yang kala itu memimpin Africa National Congress (ANC) dinyatakan bersalah karena melakukan sabotase terhadap pemerintahan yang waktu itu didominasi oleh kaum putih, meski warga mayoritas Afsel berkulit hitam.

Nelson Mandela. (Foto: EPA)
"Ada sejumlah kegiatan yang dilaksanakan di Afrika Selatan untuk memperingati Hari Mandela, salah satunya berkumpul dengan teman-teman di komunitas Mandela," kata Konselor bidang Politik Kedutaan Besar Afrika Selatan di Indonesia, Johannes Hamman, kepada Metrotvnews.com di Kantor Perwakilan PBB, Menara Thamrin, Jakarta, Selasa 18 Juli 2017.
"Kami juga mengadakan kegiatan melukis bersama, bermain bersama anak-anak dan juga berbagi makanan untuk orang-orang yang membutuhkan," lanjut dia.
Hamman menambahkan, Mandela sangat berjasa untuk perjuangan orang kulit hitam di Afsel. "Mandela menjadi simbol demokrasi di negara kami, simbol perdamaian," ungkap dia.
Mandela dianggap tak pernah menyerah dengan kepahitan hidup dan permusuhan. Ia menuangkan energinya demi visi dan misi mewujudkan Afsel yang damai dan multi-etnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News